Analisajatim.id | Blora – Sejumlah warga di wilayah kecamatan Randublatung resah dengan beredarnya isi gas elpiji 3 kg yang tidak sesuai standar.
Seperti yang dialami Nisa, ia mengaku membeli gas elpiji 3 kg saat dipasang jarum regulatornya menunjukkan di tengah. Padahal, biasanya meterannya menunjuk warna kuning yang berarti tekanan tabung gas pada kondisi maksimal.
“Baru saya pasang regulatornya, kok meteran regulatornya menunjukkan setengah,” ucapnya, Rabu (2/9/2025).
Hal senada juga diungkapkan oleh Rokhim yang mengalami kejadian serupa.
“Saya juga heran, kok isinya cuma setengah. Padahal harganya sama dengan penjual lainnya, yaitu 24 ribu rupiah. Tapi, saat beli gas elpiji beberapa hari kemarin isinya full,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penjual berinisial A mengaku membeli gas elpiji 3 kg dari seorang agen yang biasa disapa Sus, warga Dusun Karanganyar Desa Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Ia juga mengaku mendapat komplain dari beberapa pembeli gas elpiji darinya. Selanjutnya, ia pun menyampaikan keluhan pelanggannya tersebut kepada pengecer.
“Kapan hari saya sudah menyampaikan komplainan pelanggan, jawabnya dari tempat pengisian gas (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji/SPBE-red) sudah seperti itu (berkurang) dan alasannya karena pengaruh cuaca,” katanya yang enggan disebutkan namanya.
Saat awak media mencoba klarifikasi mengenai hal tersebut kepada yang bersangkutan (Sus), kontak teleponnya tidak bisa dihubungi. (Jay)



