Gresik, Analisajatim.id – Hampir separuh lebih jamaah salat Idul Adha keluarga besar anak jalanan yang berada di dalam terminal Gubernur Suryo, Gresik merasa terharu, gembira, bahkan menangis karena bahagia, pasalnya baru kali ini di gelar salat ied dan sekaligus pemotongan hewan kurban.
Sejumlah warga yang tinggal di dalam bekas toko di dalam terminal, setidaknya 20 tahun bahkan lebih, baru kali ini ada pelaksanaan salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban.
” Saya tinggal di dalam terminal sini lebih dari 25 tahun, dan baru kali ini diadakan solat Idul Adha, demikian solat Idul Fitri juga belum pernah dilakukan di kawasan dalam terminal sini. Kali ini, perasaan saya sangat senang dan bahagia, pengin nangis namun tidak bisa, kepada yang mengirim hewan kurban dan mengirim beras, kami doakan semua hajatnya terkabul,” ujar Joko (60) asli warga Tuban, Senin (17/6/2024).
Kordinator pembimbing pada anak jalanan terminal Gubernur Suryo , ustadzah Iin Budiyanti sangat gembira, hanya kurang sehari di gagas bisa dilaksanakan serta sukses.
” Saya di ajak berunding untuk mengadakan salat Idul Adha serta pemotongan hewan kurban itu H-1, itupun sudah tengah hari, namun berkat kordinasi dan hubungan baik dengan semua pihak akhirnya kegiatan tersebut bisa berjalan dengan sukses, setidaknya ada 4 kambing kurban dan beras 300 kg untuk warga anjal,” jelas Ustadzah Iin.
Ustadz Amin Kepala Nurul Hayat Kabupaten Gresik, begitu diajak kordinasi dalam waktu yang mepet yaitu H-1 , tetap semangat mendukung giat tersebut, meski saat itu belum jelas kambing akan disalurkan pada keluarga anjal.
” Ternyata, begitu saya siap mendukung dan kordinasi kiri kanan, ternyata pada Subuh jelang pelaksanaan salat Idul Adha, kita bisa siapkan 3 kambing kurban, dari rencana yang cuma 1 ekor kambing,” jelas Amin.
Sementara dari LAZ, Al Azhar Surabaya , juga memberikan 1 ekor kambing kurban untuk warga keluarga besar anak jalanan terminal Gubernur Suryo Gresik.
” Bagi kami, karena kegiatan sejalan dengan visi dan misi kami, makanya kami ikut berpartisipasi dengan mengirim 1 ekor kambing, semoga kedepan bisa memberikan nilai manfaat yang lebih besar lagi,” ujar Widyatanti yang ikut menyaksikan prosesi pemotongan hewan kurban.
Masih ada 1 orang yaitu hamba Allah yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan beras kualitas bagus sebanyak 300 kg, beras serta daging kurban dibagikan buat warga anjal yang berada di dalam terminal Gubernur Suryo Gresik.
Bertindak selalu imam salat Ied adalah Ustadz Hartoko, sementara bertindak sebagai khotib adalah Ustadz Ali Sugiarto yang di dalam pesannya untuk selalu mencontoh teladan dari Nabi Ibrahim untuk pelaksanaan kurban.
” Bagaimana komunikasi antara bapak dan anak untuk mengorbankan anak kesayangannya, dan Allah mengganti dengan hewan kurban, intinya di dalam kesulitan hidup, di situ ada kemudahan, kita saja yang tidak pandai mengambil makna hidup,” jelas Ustadz yang juga pengurus harian MUI. (oso)