Close Menu
Analisa JatimAnalisa Jatim

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    inatogel

    Pemdes Nyeloh Gandeng DPP JCW Jatim Salurkan Bantuan Pangan, Pastikan Transparansi dan Tepat Sasaran

    06/12/2025

    Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Tes Kesegaran Jasmani dan Renang Militer di Makodam

    06/12/2025

    Persikaba Blora Luncurkan Skuad dan Jersey Terbaru untuk Liga 4 Jawa Tengah

    06/12/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Analisa JatimAnalisa Jatim
    • Home
    • Terkini
    • Opini

      JCW Jatim Perketat Pengawasan Dana Desa di Jrengik, Soroti Transparansi Tiga Pemerintahan Desa

      03/12/2025

      Polsek Kalitengah Patroli Antisipasi Banjir dan Laka Air di Desa Butungan, “Sungai Bukan Tempat Bermain, Sampah Bukan Pupuk Sungai

      29/11/2025

      Polsek Karanggeneng Pasang Banner Himbauan di Bengawan Solo Mertani, Cegah Korban Tenggelam

      28/11/2025

      Melaju Tanpa Tanding! Tiga Inovasi Lamongan Borong Posisi Finalis KOVABLIK 2025”

      27/11/2025

      Debit Sungai Naik! Polsek Turi Gerak Cepat Sisir DAS Rawan Banjir dan Kebakaran

      26/11/2025
    • Peristiwa
    • Tni Polri
    • Invesitigasi
      1. Opini
      2. Fokus
      3. Sosial Budaya
      4. View All

      JCW Jatim Perketat Pengawasan Dana Desa di Jrengik, Soroti Transparansi Tiga Pemerintahan Desa

      03/12/2025

      Polsek Kalitengah Patroli Antisipasi Banjir dan Laka Air di Desa Butungan, “Sungai Bukan Tempat Bermain, Sampah Bukan Pupuk Sungai

      29/11/2025

      Polsek Karanggeneng Pasang Banner Himbauan di Bengawan Solo Mertani, Cegah Korban Tenggelam

      28/11/2025

      Melaju Tanpa Tanding! Tiga Inovasi Lamongan Borong Posisi Finalis KOVABLIK 2025”

      27/11/2025

      Bupati Blora Minta Petani Organik Didata dan Didampingi

      06/12/2025

      Pemkab Blora Perkuat Akuntabilitas Pendidikan Non-Formal dengan Dukungan Pemerintah Pusat

      06/12/2025

      Polsek Karanggeneng Gelar “Commander Wish” Pagi, Arus Lalu Lintas di Pasar Cendere Berjalan Lancar

      06/12/2025

      Gerakan Antikorupsi di Lamongan Menggema, ASN Didrill Mulai dari Hal Kecil

      05/12/2025

      Hari Jadi ke-78 Reserse Polri, Satreskrim Polres Blora Gelar Baksos di Kunduran

      06/12/2025

      Kirab Temu Gelang: Tradisi Sakral Menyambut Hari Jadi Blora ke-276

      05/12/2025

      Polsek Karanggeneng Sisir Titik Rawan, Perketat Patroli Antisipasi Longsor dan Banjir

      05/12/2025

      Peringati Hari Jadi Ke-276 Blora, Bupati Arief Pimpin Ziarah Makam Leluhur

      04/12/2025

      Pemdes Nyeloh Gandeng DPP JCW Jatim Salurkan Bantuan Pangan, Pastikan Transparansi dan Tepat Sasaran

      06/12/2025

      Pemkab Blora Perkuat Akuntabilitas Pendidikan Non-Formal dengan Dukungan Pemerintah Pusat

      06/12/2025

      203 Inovasi Dipertarungkan, Lamongan Mantapkan Langkah Jadi Kota Digital Berdaya Saing

      06/12/2025

      Polsek Kalitengah Gelar Sholat Ghaib untuk Korban Banjir Bandang Sumbar–Aceh, Buka Posko Donasi Kemanusiaan

      05/12/2025
    • Fokus
      • Beria Dewan
      • Berita Politik
      • Ekonomi Bisnis
      • Pendidikan
    • Sosial Budaya
    • Wisata
    • LIfestyle
    Analisa JatimAnalisa Jatim
    Home » Ketika Demokrasi Dibully: Aksi Mahasiswa, Framing Digital, dan Ruang Publik yang Luka
    Jawa Tengah

    Ketika Demokrasi Dibully: Aksi Mahasiswa, Framing Digital, dan Ruang Publik yang Luka

    BloraBy Blora22/05/2025Updated:22/05/2025Tidak ada komentar4 Mins Read
    Telegram WhatsApp Facebook Twitter

    Beberapa hari lalu, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Blora menggelar aksi penolakan terhadap rencana pendirian kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Kabupaten Blora. Jumlah peserta aksi memang tidak besar—belasan orang saja. Argumen mereka pun tampak sederhana, antara lain soal hibah lahan dan potensi ketimpangan dengan perguruan tinggi swasta (PTS) lokal.

    Advertisements

    Di mata sebagian orang, aksi ini mungkin terlihat “gagal” secara komunikasi. Ada peserta yang terlihat gugup saat diwawancarai wartawan, penjelasan yang kurang sistematis, dan tampilan visual yang mudah disalahpahami. Namun, apa pun bentuk dan kualitas penyampaiannya, aksi ini adalah bagian dari praktik demokrasi: menyampaikan pendapat di ruang publik atas suatu kebijakan yang menyangkut masa depan daerah. Itu seharusnya dihargai, bukan dihakimi.

    Sayangnya, bukan substansi pendapat yang kemudian dibicarakan masyarakat, melainkan tampilan dan personal para mahasiswa. Ruang publik digital berubah menjadi arena perundungan massal.

    Potongan video dari aksi tersebut—terutama cuplikan wawancara yang tampak tidak meyakinkan—cepat menyebar di TikTok dan platform media sosial lain. Ribuan komentar membanjiri unggahan tersebut. Namun, alih-alih membahas apakah penolakan terhadap UNY punya dasar yang layak dipertimbangkan, mayoritas komentar justru bernada ejekan, cemoohan, hingga penghinaan personal terhadap mahasiswa yang tampil dalam video.

    Penampilan fisik, cara berbicara, bahkan kampus asal mahasiswa tersebut menjadi sasaran olok-olok kolektif. Tidak sedikit yang menuliskan komentar bernada superior: “Makanya perlu kampus negeri, biar nggak gitu amat,” atau “Kalau begini kualitasnya, pantes kampusnya nggak maju.” Publik tidak lagi membahas substansi, melainkan merendahkan pribadi dan institusi yang berbeda pandangan. Yang terjadi bukan diskusi publik, melainkan pengadilan massal tanpa hakim dan tanpa ruang pembelaan.

    Dalam banyak konflik sosial, framing memainkan peran kunci. Begitu juga dalam kasus ini. Ada indikasi bahwa potongan video tertentu—khususnya yang menampilkan ketidaksiapan mahasiswa—disebarkan dengan intensitas tinggi oleh akun-akun yang sebelumnya menunjukkan dukungan terhadap pendirian UNY. Narasi yang muncul pun cenderung menyeragam: mahasiswa terlihat “asal bicara”, kampus mereka dianggap “tidak layak bersuara”, dan akhirnya dibingkai sebagai bukti bahwa Blora memang butuh kampus negeri “yang berkualitas”.

    Ketika framing semacam ini dibarengi dengan kekuatan algoritma TikTok yang mendorong konten viral berbasis emosi, maka yang terjadi adalah pembentukan opini publik yang tidak lagi objektif. Kritik dianggap sebagai lelucon, suara oposisi dilecehkan, dan lawan pendapat dipermalukan di hadapan massa. Ini adalah bentuk pembungkaman yang halus namun efektif. Bukan dengan kekerasan fisik, tapi dengan tekanan sosial dan stigma digital. Demokrasi tampak hidup, tapi sebenarnya penuh luka.

    Perundungan terhadap mahasiswa Blora ini mencerminkan budaya digital kita yang belum dewasa. Media sosial kini menjadi panggung pertunjukan massal, di mana mereka yang tampil tidak sesuai ekspektasi bisa dengan mudah dijadikan bahan olok-olok. Algoritma mendorong konten yang memicu tawa, kemarahan, atau ejekan. Akibatnya, ketidaksempurnaan seseorang lebih cepat viral daripada kebenaran pendapatnya.

    Jika ini dibiarkan, kita sedang membesarkan generasi yang lebih sibuk mencari celah untuk mengejek ketimbang mencari titik temu dalam perbedaan.

    Demokrasi bukan hanya soal kebebasan berbicara, tapi juga kesediaan untuk mendengar. Ketika perbedaan pendapat dibalas dengan pembunuhan karakter, kita sedang mengalami degradasi serius dalam kehidupan demokrasi. Mahasiswa yang turun ke jalan, terlepas dari kualitas argumennya, adalah simbol keberanian menyuarakan pendapat. Ketika mereka dibully habis-habisan, pesan yang sampai ke generasi muda adalah: jangan bersuara jika tidak siap dihancurkan. Ini pesan yang salah, dan membahayakan masa depan kebebasan sipil.

    Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendukung atau menolak pendirian kampus negeri di Blora. Bukan pula untuk membela kelompok mahasiswa tertentu atau kampus tempat mereka belajar. Ini adalah ajakan untuk kita semua berkaca: apakah ruang publik kita masih memberi tempat bagi keberanian menyuarakan pendapat, atau justru menakut-nakuti siapa pun yang berbeda agar diam?

    Mari kita jaga ruang publik, baik di jalanan maupun di layar ponsel, agar tetap sehat, adil, dan manusiawi. Sebab tanpa itu, demokrasi kita akan tampak hidup—namun sejatinya sedang sekarat.

    Oleh: Dwi Giatno

    Penulis adalah Ketua Umum Pengurus Cabang IKA-PMII Kabupaten Blora dan Sekretaris Lakpesdam PCNU Blora.

    *Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab dari Analisajatim.id

    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Berita Blora Berita Jateng Dwi Giatno Hibah Tanah Pemkab Blora Universitas Negeri Yogyakarta UNY
    Blora

    Related Posts

    Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Tes Kesegaran Jasmani dan Renang Militer di Makodam

    06/12/2025

    Persikaba Blora Luncurkan Skuad dan Jersey Terbaru untuk Liga 4 Jawa Tengah

    06/12/2025

    Bupati Blora Minta Petani Organik Didata dan Didampingi

    06/12/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Analisa Today
    Invesitigasi

    Pemdes Nyeloh Gandeng DPP JCW Jatim Salurkan Bantuan Pangan, Pastikan Transparansi dan Tepat Sasaran

    By analisajatim06/12/20250

    Analisajatim.id | Lamongan, — Pemerintah Desa Nyeloh menyalurkan bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng…

    Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Tes Kesegaran Jasmani dan Renang Militer di Makodam

    06/12/2025

    Persikaba Blora Luncurkan Skuad dan Jersey Terbaru untuk Liga 4 Jawa Tengah

    06/12/2025

    Bupati Blora Minta Petani Organik Didata dan Didampingi

    06/12/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    • WhatsApp
    Our Picks

    Pemdes Nyeloh Gandeng DPP JCW Jatim Salurkan Bantuan Pangan, Pastikan Transparansi dan Tepat Sasaran

    06/12/2025

    Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Tes Kesegaran Jasmani dan Renang Militer di Makodam

    06/12/2025

    Persikaba Blora Luncurkan Skuad dan Jersey Terbaru untuk Liga 4 Jawa Tengah

    06/12/2025

    Bupati Blora Minta Petani Organik Didata dan Didampingi

    06/12/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    TENTANG KAMI
    TENTANG KAMI

    Email Us:
    mediaanalisajatim@gmail.com
    Contact: +62 813-5712-2007

    PT. MEDIA ANALISA JATIM
    NOMOR : AHU-057429.AH.01.30.Tahun 2023

    Analisa Today
    • Pemdes Nyeloh Gandeng DPP JCW Jatim Salurkan Bantuan Pangan, Pastikan Transparansi dan Tepat Sasaran 06/12/2025
    • Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Tes Kesegaran Jasmani dan Renang Militer di Makodam 06/12/2025
    • Persikaba Blora Luncurkan Skuad dan Jersey Terbaru untuk Liga 4 Jawa Tengah 06/12/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Opini
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    © PT. Media Analisa Jatim - Analisajatim.id

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.