Lamongan | analisajatim.id – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Banjarwati Ranting Paciran Cabang Lamongan Pusat Madiun menggelar acara Tasyakuran Warga Baru Tahun 2025, Sabtu (23/8/2025). Bertempat di Aula Pondok Pesantren Raudlatud Darajat Banjarwati, kegiatan ini menjadi momen penuh makna sekaligus peneguhan komitmen anggota baru dalam mengamalkan ajaran luhur SH Terate.
Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran pengurus Cabang Lamongan, antara lain Ketua Dewan Cabang Mas Ir. Sumiran, Sekretaris Cabang Mas Kamsan, S.Pd., M.Pd., Mas H. Susanto, S.Pd., M.Pd., Mas Munwar, S.Pd., Mas Rozikin, dan Mas Drs. M. Bisri.
Turut hadir pula para tokoh agama, di antaranya KH Ahmad Rof’i Mahfudz (Gus Eeng) dari Sidoarjo dan KH Mustadji, pimpinan Pondok Pesantren Raudlatud Darajat Banjarwati, yang menambah nuansa religius dalam tasyakuran tersebut.




Selain itu, tampak sesepuh Ranting Laren, Mas Sumaun, serta para ketua ranting PSHT lain seperti Mas Safuan (Paciran), Mas Habib (Selokuro), dan Mas H. Pandis (Brondong). Koordinator pelatih se-Ranting Paciran, warga baru, hingga warga sepuh juga turut memeriahkan suasana.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Cabang Lamongan, Mas Ir. Sumiran, menekankan pentingnya menjaga nama baik SH Terate serta mengamalkan nilai-nilai luhur persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari.




“Warga baru harus menjadi teladan berbudi luhur, sederhana dalam ucapan maupun tindakan, dan ikut menjaga ketertiban serta keamanan masyarakat. Itulah wujud nyata pengabdian seorang warga SH Terate,” pesan Sumiran.
Beliau juga mengingatkan bahwa insan SH Terate dituntut untuk beriman, bertakwa, serta mampu membedakan yang benar dan salah. Karakter santun, mengalah dalam hal kecil, tegas dalam prinsip, dan ikut memayu hayuning bawono harus senantiasa dijunjung tinggi.




Sementara itu, Gus Eeng/KH Ahmad Rof’i Mahfudz dalam tausiyahnya menjelaskan filosofi gerak lahir luluh dengan gerak batin serta gerak batin tercermin oleh gerak lahir.
Menurutnya, seorang warga SH Terate harus menumbuhkan kesabaran dalam menghadapi perlakuan orang lain. Tindakan buruk akan luluh seiring kesabaran yang kita tunjukkan. Di sisi lain, setiap perbuatan lahiriah adalah cerminan dari kondisi batin seseorang.
“Silat bukan sekadar seni bela diri, melainkan juga penguatan jiwa. Setiap gerakan silat mencerminkan sikap sabar, keteguhan hati, dan keseimbangan antara lahir dan batin,” tutur Gus Eeng.


Acara tasyakuran ini tidak hanya menjadi penanda selesainya masa latihan bagi warga baru, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar ranting dan cabang PSHT. Kehadiran tokoh, sesepuh, dan pengurus cabang memperkuat nilai kebersamaan serta meneguhkan komitmen pengabdian warga SH Terate kepada masyarakat.
Suasana tasyakuran berlangsung penuh keakraban dan rasa syukur. Para warga baru menerima wejangan dengan penuh khidmat, sementara sesepuh dan tokoh agama menambahkan nuansa religius yang menyejukkan.
Dengan bekal ajaran dan nilai luhur PSHT, diharapkan warga baru Rayon Banjarwati dapat tumbuh menjadi insan berbudi luhur, santun, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Reporter: Analisa Jatim
Editor: Nur



