Analisajatim.id | Lamongan,- Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan angka stunting yang masih cukup tinggi yakni 27,5 persen dari target yang ditetapkan terus berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program.
Persoalan kasus stunting menjadi tantangan di sektor kesehatan yang harus dijawab bersama, mengingat target penurunan angka stunting sesuai instruksi Presiden Jokowi tahun 2024 adalah 14 persen.
Bahkan baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerjasama dengan TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Lamongan menggencarkan Program unggulan 1-10-100.
Dalam perhelatan tersebut dihadiri jajaran Forkopimda dan sekaligus menyerahkan berbagai penghargaan lomba, diantaranya lomba inovasi kelurahan megilan katagori pelayanan publik dimenangkan oleh Kelurahan Sukomulyo dengan inovasi Jempol (Payanan Jemput Vidio Call dan Pelayanan Online), katagori tata kelola pemerintahan dijuarai oleh Keluarga Tlogoanyar dengan inovasi Kamar 2.1 (Karti Makam 2x 1) dan katagori pengembangan masyarakat dan lingkungan hidup dimenangkan oleh Kelurahan Tumenggungan dengan Inovasi Kampung Wisata Religi.
Kemudian, Bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Republik Indonesia, sekaligus kado bagi masyarakat, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Rabu (17/8/2023) malam melaksanakan Soft Launching Program 1-10-100 di Pendopo Lokatantra.
Program ini merupakan sebuah gerakan orang tua asuh bagi anak-anak penderita stunting dalam bentuk 1 paket diisi untuk 10 balita stunting untuk 100 hari (selama 3 bulan).
Sebagai orang tua asuh, dalam kesempatan tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Ketua TP PKK Lamongan Anis Yuhronur, menyerahkan secara simbolis bantuan paket 1-10-100 kepada penerima manfaat yang ditujukan kepada balita stunting dari keluarga kurang sejahtera.
Pada momen ini, dengan semangat gotong royong dan solidaritas untuk melahirkan generasi emas di masa depan dan mengakselerasi penurunan angka stunting, kami akan meluncing inovasi 1-10-100. Yakni sebuah gerakan orang tua asuh bagi anak-anak kita penderita stunting selama 3 bulan. Dimana dalam 1 paket senilai 5 juta. ucap Bupati.
Pada tahun ini, tercatat sebanyak 2.900 kasus stunting. Untuk itu, Bupati Lamongan mengajak seluruh elemen masyarakat menyebarkan informasi tersebut, agar lebih banyak orang yang turut bergabung dan bergotong royong menjadi orang tua asuh.
“Disebarkan ke orang banyak, supaya yang jadi orang tua asuh itu semakin banyak, kita targetkan ditahun ini bisa ada 200 paket untuk anak balita, karena masih sekitar 2.900an balita dengan kasus stunting. Untuk itu, seluruh OPD terus berupaya, terlebih TP PKK ini luar biasa, turun sampai ke desa-desa, sehingga tahu persis apa yang terjadi di desa-desa,” tambahnya.
Sebelumnya, program 1-10-100 telah dijalankan di Desa Bendungsari Kecamatan Sukodadi sebagai lokus stunting (lokasi khusus penanganan stunting) yang saat ini memiliki jumlah balita stunting 11 balita. Kesebelas balita ini kemudian dipilih sebagai Anak Asuh Bupati Yes yang nantinya secara sistem akan diberikan asupan makan siang selama 3 bulan berturut (100 hari). Dimana anak-anak ini nantinha akan diberikan makanan 1 hari 1 kali makan siang, sesuai menu yang dibuatkan ahli gizi puskesmas dengan budget 5 ribu per anak dalam sehari, diawasi TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk memastikan apakah makanan itu sudah diterima dan balita mau atau tidak.
Lanjut Bupati Lamongan sambil memaparkan, Selain fokus program Lamongan Sehat khususnya penanganan stunting, serta dari berbagai program prioritas yang terus dijalankan di tahun mendatang, seperti Program Jamula (Jalan Alus dan Mantap Lamongan), Program Perintis (Pendidikan Berkualitas dan Gratis) hingga program YSS (Yakin Semua Sejahtera).” Pungkasnya. ( Indra),