Lamongan, Analisajatim.id — Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, kembali menjadi sorotan nasional sebagai ikon Desa Pancasila. Pada Rabu (8/10/2025) pukul 10.30 hingga 13.15 WIB, Balai Desa Balun menjadi tuan rumah kegiatan kunjungan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tabalong bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Kegiatan ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan, dengan Drs. Dianto Hari Wibowo, M.IP selaku Plt. Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan bertindak sebagai penanggung jawab acara.

Hadir dalam Kegiatan Sejumlah tokoh penting hadir dalam kunjungan tersebut, antara lain, KH. Masnur Arif, S.H. (Ketua FKUB Kabupaten Lamongan) beserta rombongan,Drs. Arbuansyah, M.A. (Kepala Bakesbangpol Kabupaten Tabalong) beserta rombongan, H. Akhmad Surkati, S.Ag., M.Si. (Ketua FKUB Kabupaten Tabalong),
Rahmat Hidayat, S.H., M.M. (Camat Turi),AKP Suroto, S.H., M.H. (Kapolsek Turi),Bambang Purnomo, A.P., M.M. (Camat Ngimbang),Peltu Kasminto (mewakili Danramil 0812/03 Turi),
Anggota Bakesbangpol Lamongan, H. Kushaeri (Kepala Desa Balun) beserta staf, Tokoh lintas agama Desa Balun: Ustadz Rohim (Islam), Mangku Tadi (Hindu), dan Drs. Sutrisno (Kristen), serta tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan sambutan dari sejumlah tokoh yang menggambarkan semangat toleransi dan persaudaraan lintas iman.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Tabalong, Drs. Arbuansyah, M.A., Drs. Arbuansyah menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak Bakesbangpol dan FKUB Lamongan, Muspika Turi, serta Pemerintah Desa Balun.
> “Tujuan kami datang ke sini adalah untuk belajar langsung tentang praktik toleransi di Desa Balun yang dikenal sebagai Desa Pancasila. Masyarakat Tabalong juga heterogen, dan kami berharap bisa menjadikan kunjungan ini sebagai inspirasi membangun desa percontohan toleransi di daerah kami,” ujarnya.
Kepala Desa Balun, H. Kushaeri, Kepala Desa Balun menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan dari Tabalong dan menjelaskan sejarah penamaan Desa Balun sebagai Desa Pancasila.
> “Julukan itu datang dari masyarakat dan mahasiswa yang pernah berkunjung. Di sini, tidak ada mayoritas dan minoritas. Masyarakat kami hidup rukun dengan komposisi pemeluk Islam 79%, Hindu 6%, dan Kristen 15%, dengan rumah ibadah yang berdekatan dan masyarakat yang saling menghormati,” terang Kushaeri.
Ketua FKUB Tabalong, H. Akhmad Surkati, S.Ag., M.Si., Ia mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Desa Balun yang berhasil menjaga harmoni dalam keberagaman.
> “Kami mempelajari tentang Desa Balun dari berbagai referensi, dan hari ini kami melihat langsung bukti nyata kerukunan. Ini menjadi pelajaran penting, apalagi Tabalong berdekatan dengan IKN, sehingga menjaga kerukunan menjadi hal utama,” ungkapnya.
Ketua FKUB Lamongan, KH. Masnur Arif, S.H. Dalam kesempatan tersebut, KH. Masnur Arif menjelaskan kondisi Kabupaten Lamongan yang aman dan kondusif berkat sinergi antarumat beragama.
> “Kedatangan saudara-saudara dari Tabalong ini semoga menjadi momentum memperkuat semangat kebersamaan. Toleransi bukan hanya konsep, tetapi praktik nyata yang kita jalankan setiap hari,” tuturnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, doa bersama oleh tiga tokoh lintas agama, pemberian tali asih, serta foto bersama dan ramah tamah. Sebagai penutup, rombongan meninjau tiga tempat ibadah di Desa Balun yang berdiri berdampingan—masjid, pura, dan gereja—sebagai simbol nyata keharmonisan antarumat beragama.
Kegiatan berakhir pada pukul 13.15 WIB dengan situasi aman, tertib, dan penuh keakraban. Seluruh peserta mengapresiasi sambutan masyarakat Balun yang hangat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















