Analisajatim.id – Lamongan, – Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Jl. Raya Simo Sungelebak, Karanggeneng, menjadi pusat perhatian pada Jumat (14/11/2025). Sejak pukul 07.00 hingga 17.25 WIB, berbagai pejabat nasional, pimpinan lembaga strategis, hingga tokoh daerah berkumpul dalam kegiatan bertajuk “Pesantren sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat: Optimalisasi Peran Pondok Pesantren dan Lembaga Ekonomi Daerah (LED) dalam Pemberdayaan Masyarakat.”
Acara ini menghadirkan jajaran pejabat tinggi, di antaranya:
Wakil Menteri Koperasi RI Farida Farichah, M.Si.; Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris; Staf Khusus Menko Pemberdayaan Andreas Marbun; Komisaris Independen BRI Lukmanul Hakim; Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI Muhammad Candra Utama; Ketua DPRD Jatim Muhammad Musyafak Rouf; Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi, M.BA., M.EK; Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara, S.T., B.Eng., M.Sc; Ketua DPRD Lamongan Mukhammad Freddy Wahyudi; CEO Rumah Zakat H. Irvan Nugraha; Branch Manager BSI Lamongan Irawan Nugroho; serta tuan rumah acara, Pengasuh Ponpes Matholi’ul Anwar Drs. KH. Ahmad Taufiq.

Selain itu, hadir pula OPD Kabupaten Lamongan, Forkopimcam Karanggeneng, kepala desa dan sekdes se-Kabupaten Lamongan, para ustadz/ustadzah, hingga ribuan santri.
Pukul 07.15 WIB, kegiatan diawali Apel Pengamanan dipimpin Kapolsek Karanggeneng, Iptu Sofian Ali, S.H. Pengamanan dilakukan gabungan unsur Polri, TNI, Satpol PP, hingga pengamanan internal pesantren dengan total lebih dari 50 personel.

Rangkaian kegiatan berjalan sistematis mulai dari registrasi, pembukaan, pemaparan materi, diskusi, workshop, hingga kunjungan ke booth pameran program mitra strategis.
Dalam sambutannya, Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, menegaskan komitmen Pemkab dalam memperkuat sinergi lembaga ekonomi desa melalui koperasi, BUMDes, KDMP, dan pesantren.
Pemerintah daerah terus mendorong kerja sama KDMP dengan SPPG demi memperkuat rantai ekonomi daerah.

Sebanyak 79 SPPG telah aktif, 71 di antaranya beroperasi penuh dengan jangkauan lebih dari 244.000 peserta didik.
Pesantren turut menjadi aktor ekonomi, seperti SPPQ Banjarwati 1 dan 2 yang melayani hampir 7.500 santri.
Pesantren Sunan Drajat disebut sebagai model pusat ekonomi pesantren yang berhasil mengembangkan berbagai unit usaha produktif.
Meski sempat terkoreksi menjadi 4,58 persen pada triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Lamongan diyakini kembali meningkat pada akhir tahun.

Program pendidikan Sekolah Rakyat telah memberikan manfaat kepada 75 siswa dari keluarga prasejahtera — dan Pemkab sudah menyiapkan lahan 6 hektare untuk kompleks pendidikan baru.
IPM Lamongan mencapai 75,90 pada tahun 2024, meningkat berkat penguatan akses pendidikan dan kesehatan.
Pemerintah daerah menyatakan siap menjalankan Asta Cita Presiden Prabowo melalui proyek pemberdayaan masyarakat berskala nasional.
Deputi Menko PM: Pesantren Miliki Peran Strategis Turunkan Kemiskinan
Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris menekankan bahwa Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengemban dua misi besar: mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat.
Tiga provinsi dengan penduduk miskin terbesar: Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah.

Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2026.
50% APBN dialokasikan untuk program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat, perumahan, dan cek kesehatan gratis.
Pemerintah telah menurunkan angka kemiskinan nasional sebanyak 1,3 juta orang.
Program SMK Global disiapkan untuk penyaluran tenaga kerja SMK ke luar negeri.
Ia menegaskan bahwa pesantren, dengan lebih dari 42.000 lembaga dan 5 juta santri, merupakan aktor besar dalam pemberdayaan masyarakat — dan sekitar 61% pesantren berada di Jawa Timur, termasuk Lamongan.

Wamen Koperasi RI Farida Farichah, M.Si., mengungkap gebrakan besar yang sedang berjalan:
Di Lamongan terdapat 460 desa yang seluruhnya akan dibangun fasilitas koperasi berisi enam gerai dan satu gudang.
Target nasional: 20.000 bangunan fisik rampung hingga Januari 2026, dan 80.000 selesai pada Maret 2026.
Gerai koperasi mencakup sembako, klinik, apotek, logistik, dan gerai potensi desa.

Kemenkop bekerja sama dengan pesantren, termasuk tiga koperasi pesantren yang menjadi lokasi pemagangan nasional — salah satunya Ponpes Sunan Drajat Lamongan.
Wamen mengapresiasi Ponpes Matholi’ul Anwar dan kontribusinya dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas.
Pada sesi berikutnya, pemerintah menyerahkan apresiasi kepada desa-desa brilian dan pesantren yang aktif berkontribusi dalam program pemberdayaan masyarakat.
Pengamanan Berlapis dan Kondusif, Dan melibatkan berbagai unsur, Kapolsek Karanggeneng selaku Padalwil, Sterilisasi: 4 personel, Pamka: 14 personel, Pamtup: 9 personel, Pamturlalin: 4 personel, Dokumentasi: 1 personel, Pamkespers: 2 personel, Pamwaspers: 1 personel, TNI: 5 personel, Satpol PP: 3 personel, Pengamanan pondok: 10 personel
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif hingga acara ditutup pada pukul 17.25 WIB.
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















