Analisajatim.id(Lamongan),- Kabupaten Lamongan menyimpan ragam kebudayaan yang lekat dengan sejarah masa lampau. Salah satunya yang baru saja ditemukan ialah Situs Jetis atau situs Mbah Pendem, sesuai dengan namanya situs ini terletak di Kelurahan Jetis Kabupaten Lamongan.
Telah dilakukan peninjauan sejak 2018 dan penanganan temuan temuan objek pada 8 Desember lalu, situs Jetis akan dijadikan sebagai pusat studi kebudayaan di Lamongan. Alasan yang mendasari ialah memenuhi kriteria cagar budaya berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 11 tahu 2010 tentang cagar budaya meliputi berusia lebih dari 50 tahun , mewakili masa gaya paling singkat 50 tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan , pendidikan, agama, dan kebudayaan, serta memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
“Terimakasih kepada Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI yang sudah koordinasi terkait temuan di bidang kebudayaan. Situs Jetis atau situs Mbah Pendem saat ini diinterpretasikan sebagai kaki candi dengan keunikan tersendiri terutama dari segi bahan. Kedepan situs Jetis akan kita jadikan sebagai pusat studi Lamongan yang berkaitan dengan kejayaan Majapahit dan Singosari masa lampau karena didalamnya mengandung nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada paparan survei penyelamatan struktur batu putih di situs Jetis bersama Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) XI, Selasa (27/6) di Ruang Kerja Bupati Pendopo Lokatantra.
Dalam paparannya perwakilan Balai Pelestari Kebudayaan XI Muhammad Ichwan mengungkapkan tentang situs Jetis yang sudah dilakukan ekskavasi arkeologis melalui 10 galian kotak selama 5 haru mulai 23 sampai dengan 27 Juni 2023 secara arsitektural merupakan bagian dari batur atau kaki candi yang berdenah persegi dengan ukuran 12,5×12,5 meter.
“Situs Jetis berupa kaki candi yang akan terusnkita gali karena memiliki potensi cagar budaya. Selanjutnya hasil dari survei penyelamatan ini akan digunakan sebagai bahan rekomendasi pelestarian lebih lanjut,” ungkap Ichwan saat menyampaikan laporan.
Secara rinci, Ichwan menerangkan bahwa situs Jetis memiliki nilai penting sejarah berkaitan dengan periode klasik Indonesia dan menjadi bukti perkembangan penting dalam sejarah kebudayaan masa Hindu-Buddha. Dari segi ilmu pengetahuan juga memiliki potensu untuk diteliti lebih lanjut dalam rangka menjawab masalah dalam bidang ilmu arkeologi, antropologi, sosial, agama, seni, arsitek dan lainnya. Begitupun dari segi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan edukasi kepada pelajar. Dari segi agama sangat mewakili agama Hindu dna Buddha. Dan dari nilai kebudayaan dapat mewakili identitas masyarakat Kabupaten Lamongan.
Yang lebih menarik ialah arsitektural situs Jetis berbahan batu putih yang sangat langka sebagai bahan dasar candi. Sampai saat ini baru ditemukan di Lamongan dan Candi Pataan.
Editor Ind
Publisher Nur