Lamongan | Analisajatim.id –
Puskesmas Karanggeneng Kabupaten Lamongan terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat dengan menggelar Mini Lokakarya Lintas Sektor, Rabu (26/11/2026).
Kegiatan strategis yang berlangsung di aula pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam evaluasi capaian program kesehatan tahun 2025 sekaligus penyusunan rencana kerja menuju 2026.

Lokakarya ini dihadiri berbagai unsur pimpinan wilayah dan stakeholder terkait, mulai dari pemerintahan kecamatan, jajaran TNI-Polri, tokoh masyarakat, hingga organisasi keagamaan dan pemberdayaan perempuan, antara lain:
Camat Karanggeneng, Dian Sukmana S.STP., M.Si
Danramil 0812/15 Karanggeneng, LETTU Sunarko melalui anggota Serda Edi Siswo
Kapolsek Karanggeneng IPTU Sofian Ali, S.H., diwakili anggota piket jaga
Kepala Desa se-Kecamatan Karanggeneng
Korwil Bidang Pendidikan Karanggeneng
Korwil PPKB Karanggeneng
Kepala SMPN Karanggeneng
Kepala KUA Karanggeneng
Kepala PPAI Karanggeneng
Kepala UPT Pertanian Karanggeneng
Ketua TP PKK Kecamatan Karanggeneng
Ketua Fatayat NU Karanggeneng
Ketua Aisyiyah Karanggeneng
Ketua FMPP Karanggeneng
Drs. H. Kiswan, M.MKes (Tokoh Masyarakat)

Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Karanggeneng, dr. Suadi Rachman, M.MKes., menegaskan komitmennya mendukung penuh program pemerintahan kecamatan serta prioritas nasional, khususnya peningkatan layanan kesehatan berbasis masyarakat pada tahun 2026.
Ia turut menyampaikan apresiasi atas dukungan lintas sektor yang dinilai menjadi kunci keberhasilan Puskesmas Karanggeneng dalam mempertahankan prestasi tingkat kabupaten.

> “Alhamdulillah kita masih bisa bertahan dan selalu mendapatkan nama di tingkat kabupaten. Sampai-sampai puskesmas Karanggeneng sebagai Kepala Puskesmas ini menjadi rebutan. Karena dukungan lintas sektor inilah, program tetap berjalan dan belum ada yang menggantikan capaian tersebut,” ujarnya.

dr. Suadi berharap perangkat desa, kader kesehatan, dan masyarakat tetap memberikan dukungan agar program kesehatan dapat dirasakan manfaatnya secara luas.
Pada tahun 2026, Puskesmas Karanggeneng akan memperkuat dua program prioritas, Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) CKG (Cek Kesehatan Gratis)
Program Posyandu terpadu yang telah berjalan dinilai perlu peningkatan fasilitas dan dukungan desa agar berjalan lebih optimal.

> “Harapan kami ada peningkatan agar layanan terpadu benar-benar berjalan optimal dengan dukungan fasilitas dari pemerintah desa,” jelasnya.
Sementara itu, program CKG menjadi fokus utama karena dinilai memiliki dampak besar pada deteksi dini penyakit sejak usia bayi hingga lansia.
> “Tujuan utama CKG adalah semua warga, dari bayi sampai usia lanjut, terdeteksi kondisi kesehatannya oleh tenaga kesehatan. Jika ada penyakit tersembunyi, bisa cepat ditemukan dan ditangani sebelum terlambat,” tegasnya.
Pada tahun sebelumnya, capaian CKG baru mencapai 36 persen dari total penduduk. Tahun 2026 ditargetkan meningkat menjadi 40 persen, bahkan menuju 50 persen pada tahun berikutnya.
Namun, keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran masih menjadi tantangan dalam pelaksanaan program.
> “Program ini tidak hanya sekali. Setiap warga wajib cek kesehatan minimal satu kali setiap tahun. Petugas harus bolak-balik melakukan pemeriksaan dan entri data. Karena itu kami mohon dukungan terus dari desa dan masyarakat,” ungkap dr. Suadi.
Dengan sinergi lintas sektor yang solid, dukungan pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta peran aktif masyarakat, Puskesmas Karanggeneng optimistis mampu terus menghadirkan layanan kesehatan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Karanggeneng dan sekitarnya.
Reporter: Analisa
Editor: Nur.

















