LAMONGAN|Analisajatim.id, – Salah satu adat atau tradisi masyarakat Jawa yang hingga hari ini masih eksis adalah tradisi sedekah bumi atau yang biasa disebut sebagai Bersih Dusun. Tradisi ini umumnya dilaksanakan setiap tahun sekali sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas limpahan berkah mulai dari kesehatan, panjang umur, hingga kelancaran rizki serta sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur yang telah mengawali mbabat alas (membuka lahan lahan baru) yang saat ini dapat ditempati sebagai kawasan pemukiman yang disebut dengan Desa.
Tradisi Bersih Dusun Kepatihan Desa Sukorejo kecamatan Turi, kabupaten lamongan menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat berkolaborasi dalam praktik pembangunan berkelanjutan. Tradisi ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekologis melalui penghargaan terhadap alam, tetapi juga memperkuat identitas kolektif dan solidaritas sosial dalam masyarakat.
Sedekah bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Sedekah bumi sangat populer di Pulau Jawa. Seperti halnya warga masyarakat Dusun Kepatihan khususnya warga Desa Sukorejo setiap tahun melestarikan salah satu kearifan lokal ini.
Sedekah Bumi Dusun Kepatihan, Desa Sukorejo ditentukan oleh hasil musyawarah para panitia, Kepala Desa dan diberikan izin Forkopimcam Menganti dengan hasil rangkaian Sedekah Bumi dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 25 Oktober 2024 Jam 21.00 Wib s/d selesai.
Sebelum pementasan wayang kulit, di mulai Kades Sukorejo mengajak berdoa bersama, yang selanjutnya beliau Membuka pentas Wayang kulit dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim, Allahu akbar, di saksikan Kepala Desa (Kades) Sukorejo didampingi Perangkat Desa beserta pemdes Sukorejo bersama Tim keamanan Kapolsek Turi, Iptu Suroto, S.H., M.H., Babinsa, Bhabinkamtibmas, Anggota Satpol PP, dan Linmas pertanda resmi dimulainya Pagelaran wayang kulit 2024.
Adapun himbauan dari Kapolsek Turi, Iptu Suroto, SH., M.H., diharapkan agar seluruh peserta agar mentaati beberapa peraturan yang sudah di sepakati bersama dalam rapat atau musyawarah panitia bersama Kades. “Yang pertama mohon kerjasamanya untuk panitia agar ikut serta menjaga kamtibmas dalam pengamanan penonton saat peserta berada di jalan Raya, mengingat ruas jalannya sempit dan jalur lalu lintas jalan raya Poros Turi sangat padat, dan untuk peserta diharapkan sesampainya keluar di jalan raya jangan terlalu banyak atraksi, langsung saja lanjut menuju finish,” imbaunya.
Lanjut Turi, Iptu Suroto, SH., M.H.,”Saya minta ada hal hal yang tidak di inginkan. Hal tersebut guna menjaga kelangsungan kegiatan ini dengan lancar aman dan tertib hingga selesai,”pintanya.
Kemeriahan puncak acara yang sangat meriah. Hal tersebut dibuktikan saat para warga Masyarakat Dusun Kepatihan Desa Sukorejo penonton turut melihat semaraknya Pagelaran wayang kulit yang di iringi sound horeg, dalam sedekah bumi yang digelar rutin tiap tahun.
Gemuruhnya sorakan Bahagia ketika Kades sukorejo di atas panggung yang megah,”Terimakasih atas kehadiran dan kekompakan serta semangatnya seluruh warga dusun Kepatihan yang ikut berpartisipasi dalam rangka pagelaran wayang kulit Sedekah bumi di tahun ini,
Mengingat dalam pelaksanaan pengaman wayang kulit kali ini berjalan lancar sampai selesai, dalam hal ini kami selaku Kepala desa Sukorejo mewakili pemdes dan panitia penyelenggara meminta maaf apabila ada kekilafan dalam tutur kata ataupun perbuatan yang kurang berkenan,” ungkapnya.
Penyelenggaraan pagelaran pentas seni budaya wayang kulit, ialah bentuk upaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur yang hampir punah karena peradaban zaman. Sedekah bumi ini merupakan wujud syukur warga terhadap sang pencipta, untuk memperingati terbentuknya Dusun Kepatihan, yang di buat oleh para sesepuh desa kala itu
“Untuk itu, momen tasyakuran sedekah bumi dan Wayang kulit ini merupakan bentuk rasa terimakasih terhadap sang pencipta dan juga menghormati para danyang (sesepuh) desa yang hingga kini masih ikut menjaga kelangsungan hidup warga,” tambah Kades sukorejo.
Sebelum mengakhiri sambutannya di panggung yang megah kades sukorejo ucapkan syukur di hadapan para peserta,“Alhamdulillah serangkaian acara terlaksana dengan baik serta pada puncak acara sedekah bumi yang pada hari ini kita kemas malam hari pagelaran wayang kulit asli jawa timur semalam suntuk,”pungkasnya.(Nur