Analisajatim.id.Bangkalan – Monaki, seorang guru pencak silat Madura, menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang memperagakan jurus tradisional di Bangkalan, Jawa Timur.
Kematian guru silat berpengalaman tersebut mengejutkan dan menyebabkan banyak orang berduka, terutama di kalangan pecinta seni bela diri silat.
Monaki, tokoh pencak silat Madura, meninggal dunia pada usia 80 tahun saat sedang memperagakan jurus tradisional dalam acara paguyuban pencak silat Bhinneka Tunggal Ika di Desa Naro’an, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan.
Almarhum tampil sebagai pembuka acara dalam kegiatan rutin bulanan para pesilat tersebut.
Dalam video yang beredar, Monaki mengenakan kemeja hitam dan membawa selendang yang diikatkan di pinggangnya. Tubuhnya terlihat kuat dan tidak ada tanda-tanda kekhawatiran.
Diiringi musik tradisional Madura, ia menyapa pesilat dan warga yang hadir. Kemudian ia memperagakan gerakan pembuka, mulai dari posisi kuda-kuda hingga gerakan pencak silat tradisional.
Namun, satu menit kemudian, Monaki tidak bergerak sama sekali setelah memperagakan gerakan seperti berlutut, berguling, dan menendang kaki ke atas.
Monaki tampak tenang seperti orang yang menjemput ajal. Bahkan, sebagai guru besar Perguruan Silat Elang Putih dan Harimau Bafam, ia terlihat seperti orang yang sedang berbaring tidur.
Awalnya, tidak ada reaksi dari orang-orang karena mereka mengira hal tersebut adalah bagian dari peragaan jurus oleh Monaki.
Namun, setelah dua puluh detik dan melihat Monaki tetap tidak bergerak, beberapa orang mendekatinya.
Monaki segera dilarikan ke RSUD Bangkalan, tetapi nyawanya sudah tidak dapat diselamatkan.
Jenazahnya disemayamkan dan disholatkan di rumah duka di Kelurahan Keraton, Bangkalan.
“Bagi warga dan pesilat Madura, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, tokoh panutan, dan pemberi dukungan kepada para pesilat lainnya. Ia juga dikenal ramah dan rendah hati, meskipun sudah dikenal sebagai tokoh pesilat di Madura,” ujar Moh Maji, Ketua Paguyuban Pencak Silat Bhinneka Tunggal Ika.
Mantan atlet pencak silat nasional era 1970-an ini dimakamkan di pemakaman umum Mlajah, Bangkalan.
Editor Taufik Syahrawi