Lamongan, Analisajatim.id – Dalam upaya memperkuat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa, Pemerintah Desa Kepudibener, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) Tahun Perencanaan 2026 di Balai Desa Kepudibener pada Rabu (15/10/2025) pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini dihadiri berbagai unsur pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan, serta aparat keamanan setempat. Seluruh peserta bersama-sama membahas isu strategis terkait alokasi anggaran, program prioritas pembangunan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Desa Kepudibener merupakan salah satu desa agraris di wilayah Kecamatan Turi dengan luas sekitar 5,5 kilometer persegi, terdiri atas empat dusun yakni Beneran, Mlawe, Pudikulon, dan Pudiwetan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 3.000 jiwa, sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan pelaku hortikultura. Musdes tahun ini menjadi momentum penting mengingat tantangan pasca-pandemi dan fluktuasi harga komoditas pertanian yang masih dihadapi warga.
Kepala Desa Kepudibener, Suryanto, membuka acara dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kinerja desa tahun 2025. Dalam laporannya, ia menyebut salah satu capaian penting yakni terealisasinya program irigasi perpipaan di Dusun Pudikulon yang berdampak pada peningkatan hasil panen hingga 20 persen.
“Tahun ini kami berhasil meningkatkan produktivitas pertanian melalui program irigasi, namun tantangan seperti banjir musiman di Dusun Mlawe masih perlu penanganan serius. Musdes ini menjadi wadah untuk mencari solusi bersama,” ujar Suryanto di hadapan peserta.
Acara yang dimoderatori oleh Sekretaris Desa Kepudibener ini juga dihadiri oleh Kasi PPM Kecamatan Turi, Ratna Dewi, yang menekankan pentingnya Musdes sebagai sarana menampung aspirasi warga.
“Musdes merupakan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Kami dari kecamatan siap mendukung program-program yang selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lamongan, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pemberdayaan UMKM,” ungkap Ratna.
Dalam sesi usulan, Ketua LPM Desa, Hadi Wijaya, mendorong peningkatan dana BUMDes untuk pengembangan sentra pengolahan hasil pertanian berbasis digital. Sementara pengurus BUMDes Kepudibener memaparkan rencana ekspansi usaha kerajinan anyaman bambu yang akan melibatkan 50 kelompok usaha perempuan.
Ketua PKK Desa, Siti Nurhaliza, juga menyampaikan pentingnya memperkuat program gizi balita dan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan berbasis rumah tangga.
Dari unsur legislatif desa, Ketua BPD, Ahmad Subhan, memimpin sesi pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) 2026. Ia menjelaskan bahwa prioritas pembangunan akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur jalan desa dan pembangunan posyandu berstandar nasional, dengan dukungan Dana Desa sebesar Rp 2,5 miliar.
Tokoh masyarakat seperti M. Yusuf dari Dusun Beneran juga turut menyampaikan aspirasi mengenai akses air bersih serta program pendidikan vokasi bagi pemuda desa.
Dari unsur keamanan, Bhabinkamtibmas Desa Kepudibener, Aiptu M. Ali, menekankan pentingnya gotong royong menjaga kamtibmas pasca-musim tanam. Sementara Babinsa Desa, Kopral Tu Zainuri, menyatakan dukungan terhadap program bela negara swakarsa melalui pelatihan dasar bagi para pemuda.
Seluruh Ketua RT se-Desa Kepudibener, sebanyak 12 RT, hadir aktif menyampaikan masukan dari masing-masing wilayah.
Musdes berlangsung dalam suasana tertib dan produktif, ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Hasil musyawarah akan dituangkan dalam dokumen RKPDes 2026 dan disahkan melalui Rapat Paripurna BPD bulan depan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan Desa Kepudibener yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis partisipasi warga.
Reporter: Analisa
Editor: Nur
—
Apakah Anda ingin saya bantu buatkan versi singkat untuk caption Instagram dan kutipan narasumber utama agar berita ini lebih menarik saat dibagikan di media sosial Analisajatim.id?



