Ngawi|Analisajatim.id,- Desa Pelang Lor, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dikenal juga sebagai “kampung perkutut” karena banyaknya penduduk yang membudidayakan burung perkutut.
Desa ini terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Tambak Selo Timur, Tambak Selo Barat, Tambak Selo Selatan, dan Dusun Pelangggaren.
Berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota Kabupaten Ngawi, Desa Pelang Lor memiliki destinasi wisata unggulan berupa Patung Gubernur Suryo, sebuah monumen yang mengenang sejarah tragis pembunuhan Gubernur Jawa Timur pertama, RMTA. Ario Soerjo, beserta dua ajudannya oleh PKI di tengah hutan saat perjalanan menuju Solo.
Desa ini berbatasan dengan hutan dan dialiri oleh Bengawan Solo, serta memiliki tradisi unik berupa bersih desa dengan perang nasi. Desa Pelang Lor dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Hariyana.
Pada tahun anggaran 2025, sesuai dengan papan transparansi yang terpasang di depan kantor desa, Pemerintah Desa Pelang Lor memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana jalan (sarpras).
Prioritas ini tidak mengesampingkan pembangunan di bidang lainnya, seperti pendidikan, yang meliputi peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah, pelatihan guru, dan beasiswa untuk siswa berprestasi.
Di bidang kesehatan, fokus pada peningkatan pelayanan Puskesmas, penyuluhan kesehatan, dan posyandu.
Bidang umum dan penataan ruang meliputi pembangunan infrastruktur desa, seperti drainase, penerangan jalan, dan ruang terbuka hijau.
Program PKTD (Padat Karya Tunai Desa) juga dijalankan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian desa.
Rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi perhatian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bidang pembinaan masyarakat meliputi pelatihan keterampilan, penyuluhan hukum, dan kegiatan keagamaan.
Pemberdayaan masyarakat difokuskan pada pengembangan usaha kecil dan menengah, serta kelompok tani.
Penanggulangan bencana dan ketahanan pangan juga menjadi prioritas untuk mengantisipasi bencana alam dan menjaga ketersediaan pangan di desa.
Semua program ini diselaraskan dengan program Kabupaten Ngawi.
Menurut Kepala Desa Hariyana, proyek sarpras jalan yang sedang dilaksanakan adalah pavingisasi jalan di Dusun Pelangggaren dengan pagu dana sebesar Rp225.000.000,00 untuk volume 250 x 4 meter.
Proyek ini menggunakan tenaga kerja lokal setempat. “Saat ini, pekerjaan sedang dihentikan sementara karena ada warga yang sedang mengadakan hajatan di lingkungan Situ,” kata Kepala Desa beberapa hari yang lalu di kantor desanya.
Pengerjaan proyek ini direncanakan akan dilanjutkan setelah acara hajatan selesai.
Pemilihan waktu penghentian sementara ini bertujuan untuk menghormati warga yang sedang menyelenggarakan hajatan dan menjaga kenyamanan bersama.
Hasil pantauan awak media di lokasi proyek menunjukkan bahwa paving yang digunakan berkualitas baik, terbukti dengan minimnya paving yang patah.
Pasir urug yang digunakan juga memenuhi standar.
Papan proyek yang terpasang dengan jelas mencantumkan jumlah dana, sumber dana, dan volume pekerjaan, sehingga transparansi dalam pelaksanaan proyek terjamin.
Kualitas bahan dan transparansi informasi ini menjadi kunci keberhasilan dan kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan desa.
Kepala Desa Hariyana, yang juga merupakan mantan Kepala Dusun, berharap agar pembangunan desanya dapat berjalan lancar dan menghasilkan infrastruktur yang berkualitas.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan warga sekitar agar taraf ekonomi masyarakat dapat meningkat.
Hal ini diungkapkannya di hadapan perangkat desa setelah memimpin rapat rutin di kantor Desa Pelang Lor.
Kantor desa tersebut terlihat selalu aktif dan memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat.
Keaktifan dan keramahan dalam pelayanan publik ini mencerminkan komitmen Pemerintah Desa Pelang Lor dalam melayani warganya.
Dengan demikian, diharapkan Desa Pelang Lor dapat terus berkembang dan menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Keberhasilan pembangunan desa ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari pemerintah kabupaten.
Editor : Budi
Published : Red



