Analisajatim.id | Makassar — Komitmen mempercepat transformasi energi menuju keberlanjutan kembali digaungkan Subholding Upstream Pertamina Regional Indonesia Timur bersama kalangan media.
Mengusung tema “Acceleration Energy for Business Sustainability”, Media Gathering 2025 digelar di Hotel Claro, Makassar, 23–24 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi dan kolaborasi strategis antara pelaku industri hulu migas dan insan pers.
Sebanyak 104 perwakilan media dari berbagai daerah di Indonesia Timur hadir dalam perhelatan akbar ini.
Mereka mendapatkan berbagai insight dan update langsung dari para pemangku kepentingan industri migas, mulai dari Pertamina, SKK Migas, hingga narasumber inspiratif dari daerah operasi migas.
Rahmat Drajat, selaku Manajer Communication Relations & Community Involvement and Development (Comrel & CID) Regional Indonesia Timur menjelaskan bahwa Media Gathering ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun juga sarana memperkuat sinergi media dan industri migas untuk keberlanjutan energi nasional.
“Acara ini rutin digelar setiap tahun. Tahun lalu di Bandung, dan sekarang kita pilih Makassar sebagai pusat kegiatan Indonesia Timur. Banyak masukan agar acara seperti ini tidak hanya terpusat di Jawa. Kami ingin semua fungsi berperan aktif dalam mendukung sustainability,” ujar Rahmat dalam sambutannya.
Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi Suryodipuro menekankan pentingnya kesadaran kolektif bahwa keberlangsungan energi adalah keberlangsungan hidup.
“Sustainability bukan sekadar jargon. Ini soal masa depan kita bersama. Untuk itu, peran media sangat vital sebagai jembatan komunikasi agar publik memahami arah kebijakan dan tantangan industri hulu migas,” tegas Hudi.
Ia menambahkan, perjalanan industri hulu migas selama 22 tahun terakhir telah memberikan kontribusi besar bagi negara dengan penerimaan mencapai Rp5.045 triliun.
Saat ini, sektor ini tengah memasuki fase penemuan cadangan migas baru yang didominasi oleh gas (gas dominated discovery), sekaligus menjawab tantangan trilemma energi: keamanan energi, keterjangkauan, dan keberlanjutan.
“Kita harus jaga lifting agar tetap tinggi. Ini menyangkut keberlanjutan energi nasional. Dan peran media sangat menentukan agar tidak ada miskomunikasi dan mispersepsi di kalangan masyarakat sehingga mendukung industri hulu migas ini,” ujarnya.
Dalam sesi inspiratif, turut hadir Menase Fami, lokal hero dari Sorong, Papua Barat, yang menceritakan pengalamannya menjadi bagian dari perubahan sosial di daerah operasi migas.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota Komisi Digital Dewan Pers, Dahlan Dahi, serta jajaran internal Pertamina.
Acara ini mengeksplore pentingnya kolaborasi strategis antara media dan industri migas demi mendukung visi besar pemerintah dalam mewujudkan “Asta Cita” Presiden Prabowo, termasuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan peringkat GDP ke-4 dunia pada 2050.
“Kami percaya, media adalah mitra strategis dalam menyampaikan pesan yang akurat dan membangun dukungan publik terhadap energi nasional yang andal dan berkelanjutan,” kata Hudi. (Jay)



