Lamongan|Analisajatim.id,- Safari Ramadhan dan Sambang Dulur yang diselenggarakan oleh pengurus SH Terate Cabang Lamongan pada malam ke-24 Ramadhan membawa rombongan pengurus cabang ke Komisariat Ponpes Darul Ulum Medali Daliwangun Sugio.
Komisariat ini, yang bernaung di bawah pesantren terbesar di wilayah selatan Lamongan, memiliki keunikan tersendiri dalam setiap kegiatannya.

Keunikan tersebut adalah diawali dengan lantunan sholawat nabi yang dilantunkan secara bersama-sama oleh para siswa dan warga. Tidak hanya itu, setiap bulan pun diramaikan dengan acara istighosah dan pengajian rutin.

Suasana yang terbangun dari tradisi positif ini memberikan nuansa sejuk, damai, dan nyaman di hati, menjadikan safari ramadhan kali ini terasa begitu istimewa.
Tim 4, yang terdiri dari Mas Sujarno, Mas Suparno, Mas Samsul Anam, dan Mas Sudjak, menjadi perwakilan pengurus cabang yang bertugas untuk menyampaikan materi pada kesempatan kali ini.
Mas Sujarno, yang menjabat sebagai wakil ketua 1 sekaligus ketua IPSI Lamongan, dengan tegas menekankan bahwa inti dari ajaran SH Terate adalah pendidikan karakter, yaitu membentuk insan berbudi luhur yang mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
“Tujuan SH Terate bukanlah untuk mencetak pendekar yang mahir bertarung,” tegas Mas Sujarno. “Yang kami tekankan adalah pembentukan karakter berbudi luhur dan kemampuan untuk membedakan benar dan salah.
Karakter mulia ini ditempa melalui proses latihan yang disiplin, kerja keras yang tak kenal lelah, semangat pantang menyerah, rasa tanggung jawab yang tinggi, kejujuran yang dijunjung tinggi, dan rasa hormat yang mendalam kepada para pelatih dan warga senior.”

Mas Samsul Anam, anggota tim lainnya, memberikan materi seputar persiapan dan perlengkapan yang perlu disiapkan oleh para siswa dalam menghadapi pengesahan warga yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2025. Penyampaian materi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang utuh kepada para siswa tentang prosesi penting yang akan mereka lalui.
Tak kalah menarik, Mas Suparno, yang membidangi bina prestasi, menghipnotis para peserta dengan materinya tentang filosofi rangkaian jurus SH Terate dan aplikasi praktisnya dalam setiap langkah, tangkisan, dan pukulan, mulai dari jurus 1 hingga 7.

Antusiasme para peserta tidak surut meskipun waktu sudah menunjukkan hampir pukul 11 malam. Tidak satu pun peserta yang beranjak dari ruang pertemuan SMA Darul Ulum, menunjukkan daya tarik materi yang disampaikan oleh Mas Suparno.
Chusnu Yuli Setyo, pembina komisariat yang juga aktif sebagai pengurus cabang bidang kerohanian, memberikan penekanan pada pentingnya pendidikan.
Beliau juga memaparkan informasi penting seputar beasiswa Perintis yang digagas oleh Pemkab Lamongan dan beasiswa BAZNAS.
“Pendidikan adalah kunci kesuksesan di masa depan. Oleh karena itu, siswa dan warga SH Terate tidak boleh berhenti mengejar pendidikan. Manfaatkan kesempatan emas seperti beasiswa Perintis dan beasiswa BAZNAS untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang S1,” pesan Chusnu Yuli Setyo dengan penuh semangat.

“Apalagi bagi siswa dan warga yang memiliki prestasi di tingkat kabupaten ke atas, peluang untuk mendapatkan beasiswa Perintis akan semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, giatlah berlatih dan raihlah prestasi setinggi mungkin!” tambahnya memotivasi.
KH Midlajuz Zaman Achmadi, wakil ketua pengurus Yayasan Pendidikan Ponpes Darul Ulum, menyambut hangat kegiatan safari ramadhan ini. Beliau memberikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa dan warga yang dengan tekun berlatih di lingkungan pesantren.
Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan karakter ilmu padi, “Semakin berisi semakin merunduk.” Artinya, semakin berilmu dan berwawasan, hendaknya seseorang semakin rendah hati, tidak mudah terprovokasi, dan semakin santun dalam bertingkah laku sehari-hari.
Acara safari ramadhan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengurus, dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan, dan diakhiri dengan makan talaman bersama-sama.
Tradisi makan talaman, yaitu makan bersama dengan menggunakan satu wadah besar, merupakan ciri khas pesantren yang sarat akan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan.
Editor : HM/Nur
Published : Red



