Close Menu
ANALISA JATIMANALISA JATIM

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    magbo system

    Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

    16/09/2025

    Kodim Blora Gelar Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Prajurit TNI AD

    16/09/2025

    Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina

    16/09/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    ANALISA JATIMANALISA JATIM
    • Home
    • Terkini
    • Opini

      Pekarangan Jadi Lumbung Buah, Desa Kemlagi Gede Jalankan Program P2B

      08/09/2025

      Gus Barra Tegaskan Komitmen Transparansi dan Keadilan BK Desa

      25/08/2025

      Ritel Modern Launching 10 Produk UMKM Lamongan

      21/08/2025

      Polsek Karanggeneng Intensifkan Patroli Harkamtibmas, Sasar Objek Vital

      21/08/2025

      Dari Arena Silat Hingga Panggung Hiburan, SH Terate Cabang Lamongan Leting 2008 Satukan Langkah Jaga Nilai Luhur

      10/08/2025
    • Peristiwa
    • Tni Polri
    • Invesitigasi
      1. Opini
      2. Fokus
      3. Sosial Budaya
      4. View All

      Pekarangan Jadi Lumbung Buah, Desa Kemlagi Gede Jalankan Program P2B

      08/09/2025

      Gus Barra Tegaskan Komitmen Transparansi dan Keadilan BK Desa

      25/08/2025

      Ritel Modern Launching 10 Produk UMKM Lamongan

      21/08/2025

      Polsek Karanggeneng Intensifkan Patroli Harkamtibmas, Sasar Objek Vital

      21/08/2025

      Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

      16/09/2025

      Lawan Stunting, Program MBG di Kalitengah Resmi Bergerak

      15/09/2025

      SDN Macanan 3 Dengan Keramahan Kerjakan Proyek Revitalisasi Secara Serius

      15/09/2025

      Proyek Revitalisasi SDN 8 Sidolaju Jadi Contoh, Materialnya Kelas Premium

      11/09/2025

      Polsek Turi Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Bergizi

      30/08/2025

      Polsek Karanggeneng Pantau Ketinggian Air Bengawan Solo, Pastikan Kondisi Masih Normal

      24/08/2025

      Ramaikan HUT Ke-80 RI, Desa Banyoneng Dajah Gelar Jalan Sehat dan Senam Bersama

      22/08/2025

      Mas Wabup Dirham Ikuti Festival Mangrove Jawa Timur VII di Probolinggo

      21/08/2025

      Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

      16/09/2025

      Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina

      16/09/2025

      Pemkab Genjot PAD, Opsen PKB dan BPKB Jadi Senjata Baru

      16/09/2025

      Slamet Bakhtiar Resmi Dilantik Jadi Kepala Dusun Keto Tanjangrono

      12/09/2025
    • Fokus
      • Beria Dewan
      • Berita Politik
      • Ekonomi Bisnis
      • Pendidikan
    • Sosial Budaya
    • Wisata
    • LIfestyle
    ANALISA JATIMANALISA JATIM
    Home » Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam
    Berita Politik

    Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam

    analisajatimBy analisajatim01/08/2025Tidak ada komentar4 Mins Read
    Telegram WhatsApp Facebook Twitter

    ‎Lamongan|Analisajatim.id—
    ‎Dalam perbincangan sehari-hari, politik sering kali diasosiasikan dengan kekotoran, tipu daya, dan intrik kekuasaan. Imaji semacam ini membekas kuat dalam benak publik, bahkan menjadi semacam dogma yang tak lagi dipertanyakan. Namun benarkah politik itu inheren kotor? Ataukah persepsi tersebut justru lahir dari ketidakhadiran publik dalam ruang-ruang politik, yang pada akhirnya menciptakan distorsi makna terhadap politik itu sendiri?
    ‎
    ‎Politik, dalam akar katanya berasal dari bahasa Yunani, polis — yang berarti kota atau negara-kota. Dari sinilah muncul kata politikē, yang berarti “urusan kota” atau seni mengelola masyarakat.
    ‎

    Advertisements

    ‎Sesungguhnya, politik adalah instrumen mulia yang bertujuan mengatur kehidupan bersama secara adil, demokratis, dan berkeadaban. Ia adalah ruang deliberatif tempat nilai-nilai publik dinegosiasikan, kepentingan dikompromikan, dan keputusan kolektif diambil. Yang membuatnya tampak tercemar bukanlah esensinya, melainkan praktik yang terjadi ketika kekuasaan dijalankan tanpa kontrol sosial yang memadai—dan lebih parah lagi, ketika rakyat memilih menarik diri dari proses tersebut.
    ‎
    ‎Tokoh seperti Plato dan Aristoteles adalah pionir dalam merumuskan kerangka berpikir politik. Plato dalam The Republic membayangkan sistem pemerintahan ideal yang dijalankan oleh para filsuf, sementara Aristoteles dalam Politics menegaskan bahwa manusia adalah “zoon politikon” — makhluk yang kodratnya adalah hidup berpolitik. Artinya, politik bukanlah alat manipulasi, tetapi wadah bagi manusia untuk mencapai kebaikan bersama (bonum commune).
    ‎
    ‎Politik sebagai Ruang Publik yang Terabaikan
    ‎
    ‎Dalam sistem demokrasi, politik seharusnya menjadi wahana partisipasi aktif warga negara. Akan tetapi, di banyak konteks, demokrasi telah mengalami reduksi menjadi sekadar prosedur elektoral lima tahunan. Di luar momentum pemilu, keterlibatan publik dalam proses politik nyaris nihil. Rakyat menjadi sekadar penonton, sementara panggung politik didominasi elite yang memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi dan informasi.
    ‎
    ‎Kekosongan ini menciptakan situasi yang rentan terhadap disfungsi demokrasi. Di sinilah akar dari stigma “politik kotor” itu bertumbuh. Padahal, jika ditilik secara lebih jernih, yang kita hadapi bukanlah kekotoran politik sebagai sistem, melainkan absennya kontrol warga terhadap mekanisme pengambilan keputusan politik. Dengan kata lain, kita menyaksikan efek dari demokrasi tanpa demos: sistem berjalan, tetapi rakyat menghilang.
    ‎
    ‎Menyalahkan Sistem atau Mendidik Partisipasi?
    ‎
    ‎Alih-alih perpetuasi apatisme, semestinya kita mulai mengadopsi pendekatan yang lebih reflektif. Menyalahkan politik sebagai sesuatu yang kotor adalah bentuk simplifikasi problem. Yang perlu dilakukan bukan menjauhi politik, melainkan mengintervensi politik dengan cara-cara yang etis, kritis, dan partisipatif.
    ‎
    ‎Melek politik dalam konteks ini tidak sebatas memahami proses elektoral atau mengenali aktor-aktor politik, tetapi mencakup kesadaran kritis terhadap bagaimana kekuasaan bekerja, bagaimana kebijakan publik dibentuk, dan bagaimana rakyat dapat memengaruhi arah perubahan. Paulo Freire, dalam Pedagogy of the Oppressed, menyebut ini sebagai bentuk “kesadaran politis” yang memungkinkan masyarakat tak sekadar menjadi objek kebijakan, tetapi subjek yang aktif menentukan nasib kolektifnya.
    ‎
    ‎Anak Muda dan Urgensi Partisipasi Demokratis
    ‎
    ‎Kelompok muda memiliki peran strategis dalam revitalisasi demokrasi. Namun, sayangnya, banyak dari mereka yang justru terjebak dalam sikap sinis terhadap politik. Narasi “semua politisi sama saja” atau “suara kita tidak akan mengubah apa pun” menjadi semacam pembenaran atas sikap pasif dan keterputusan dari ruang publik. Padahal, demokrasi hanya bisa bertahan jika ada keterlibatan terus-menerus dari warganya, termasuk generasi muda yang membawa energi, gagasan baru, dan keberanian moral.
    ‎
    ‎Kita memerlukan generasi baru politisi, aktivis, dan intelektual publik yang bukan hanya ingin duduk di ruang kekuasaan, tetapi juga memahami urgensi tanggung jawab etis terhadap rakyat. Melek politik dalam pengertian ini adalah jalan menuju perbaikan struktur politik itu sendiri. Bukan melalui penolakan total, tetapi melalui partisipasi yang sadar dan terinformasi.
    ‎
    ‎Politik Tak Pernah Netral, Maka Rakyat Tak Boleh Apatis
    ‎
    ‎Dalam konteks relasi kuasa, tidak ada ruang yang benar-benar netral. Ketika rakyat diam, kekuasaan tidak berhenti bekerja—ia justru semakin leluasa menentukan arah kebijakan tanpa pertanggungjawaban publik. Ketika politik dibiarkan hanya menjadi arena transaksi elite, maka nilai-nilai keadilan, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat mudah tergadaikan.
    ‎‎
    ‎Apatisme bukanlah bentuk netralitas; ia adalah bentuk pengunduran diri dari tanggung jawab warga negara. Dengan kata lain, sikap “bukan urusan saya” dalam politik justru memperbesar kemungkinan terjadinya penyimpangan. Karena itu, buta politik bukan hanya sebuah kekeliruan sikap, tetapi juga bentuk pengkhianatan terhadap masa depan demokrasi.
    ‎
    ‎Rekonstruksi Kesadaran Kewargaan
    ‎
    ‎Sudah saatnya kita mendekonstruksi narasi usang bahwa politik adalah kotor dan penuh tipu daya. Narasi tersebut telah melahirkan generasi yang enggan terlibat, padahal keterlibatan itulah yang diperlukan untuk membersihkan dan menata kembali ruang politik kita.
    ‎
    ‎Melek politik bukan sekadar ajakan moral, melainkan kebutuhan mendesak dalam konteks demokrasi yang sehat. Karena sejatinya, politik tidak pernah benar-benar kotor. Ia hanya terlalu lama kita tinggalkan. Dan ketika rakyat memilih diam, kekuasaan berjalan tanpa arah etis.
    ‎
    ‎Jika kita mencintai negara ini, maka keterlibatan dalam politik bukanlah pilihan, melainkan kewajiban.
    ‎


    Editor      :Nur
    ‎Disusun   : Mastono S. Pd
    Published Red

    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    "Politik Tak Kotor Hanya Terlalu Lama Kita Diam"
    analisajatim
    • Website
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Related Posts

    Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

    16/09/2025

    Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina

    16/09/2025

    Pemkab Genjot PAD, Opsen PKB dan BPKB Jadi Senjata Baru

    16/09/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Analisa Today
    Birokrasi

    Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

    By analisajatim16/09/20250

    Lamongan|Analisajatim.id,- Pemerintah Desa (Pemdes) Gembong, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, bekerja sama dengan Perkumpulan Petani Pemakai…

    Kodim Blora Gelar Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Prajurit TNI AD

    16/09/2025

    Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina

    16/09/2025

    Pemkab Genjot PAD, Opsen PKB dan BPKB Jadi Senjata Baru

    16/09/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    • WhatsApp
    Our Picks

    Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit

    16/09/2025

    Kodim Blora Gelar Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Prajurit TNI AD

    16/09/2025

    Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina

    16/09/2025

    Pemkab Genjot PAD, Opsen PKB dan BPKB Jadi Senjata Baru

    16/09/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    TENTANG KAMI
    TENTANG KAMI

    Email Us:
    mediaanalisajatim@gmail.com
    Contact: +62 813-5712-2007

    PT. MEDIA ANALISA JATIM
    NOMOR : AHU-057429.AH.01.30.Tahun 2023

    Analisa Today
    • Saluran Irigasi Baru di Gembong, TNI Turun Tangan, Petani Optimis Hasil Panen Melejit 16/09/2025
    • Kodim Blora Gelar Pemeriksaan Kesehatan Awal Calon Prajurit TNI AD 16/09/2025
    • Kelangkaan Mengintai, Bahlil Instruksikan SPBU Swasta Perkuat Sinergi dengan Pertamina 16/09/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Opini
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    © PT. Media Analisa Jatim - Analisajatim.id

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.