Close Menu
ANALISA JATIMANALISA JATIM

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    kraken darknet kraken darknet kraken onion kraken onion

    Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi

    02/08/2025

    Monitoring Program Pemanfaatan Pekarangan Buah (P2B) di Sukorejo Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    02/08/2025

    Patroli Gabungan Polsek dan Koramil Turi Tingkatkan Keamanan Wilayah

    02/08/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    ANALISA JATIMANALISA JATIM
    • Home
    • Terkini
    • Opini

      Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Turi Lakukan Pengecekan Lahan Pertanian Warga di Desa Kemlagigede

      30/07/2025

      Polsek Karanggeneng Laksanakan Patroli Obyek Vital untuk Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif

      29/07/2025

      Polsek Maduran Laksanakan Patroli Malam di Titik Rawan dan Pemukiman Warga

      20/07/2025

      Polsek Turi dan TNI Lakukan Patroli Sungai di Desa Keben, Cegah Banjir dan Sampah Liar

      20/07/2025

      Polisi dan Warga Bersinergi Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program P2B di Maduran

      20/07/2025
    • Peristiwa
    • Tni Polri
    • Invesitigasi
      1. Opini
      2. Fokus
      3. Sosial Budaya
      4. View All

      Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Turi Lakukan Pengecekan Lahan Pertanian Warga di Desa Kemlagigede

      30/07/2025

      Polsek Karanggeneng Laksanakan Patroli Obyek Vital untuk Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Kondusif

      29/07/2025

      Polsek Maduran Laksanakan Patroli Malam di Titik Rawan dan Pemukiman Warga

      20/07/2025

      Polsek Turi dan TNI Lakukan Patroli Sungai di Desa Keben, Cegah Banjir dan Sampah Liar

      20/07/2025

      Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam

      01/08/2025

      BPN Blora Sosialisasikan Pembebasan Lahan Bendungan Karangnongko

      31/07/2025

      Dewan Cabang PSHT Lamongan Kunjungi Ranting Laren, Tekankan Pembentukan Karakter Berbudi Luhur

      29/07/2025

      Penyaluran 4.720 Kg Beras untuk Warga Desa Kendalkemlagi Dipantau Ketat Aparat dan Pemerintah

      26/07/2025

      Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam

      01/08/2025

      Pererat Silaturahmi, 579 Jemaah Haji Blora 2025 Bergabung dengan IPHI

      22/07/2025

      Polsek Turi Laksanakan Patroli Harkamtibmas di Pasar Kruwul

      10/07/2025

      Kodim Blora Rehab Panti Asuhan di Desa Muraharjo

      08/07/2025

      Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi

      02/08/2025

      Jalan Usaha Tani  Dusun Bajangan Rusak dalam Sebulan, Cuaca Dijadikan Kambing Hitam

      01/08/2025

      Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam

      01/08/2025

      Muspika Hadiri Sosialisasi dan Pengukuhan Tim Pengangkatan Perangkat Desa Sumberwudi

      31/07/2025
    • Fokus
      • Beria Dewan
      • Berita Politik
      • Ekonomi Bisnis
      • Pendidikan
    • Sosial Budaya
    • Wisata
    • LIfestyle
    ANALISA JATIMANALISA JATIM
    Home » Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam
    Berita Politik

    Politik Tak Kotor, Hanya Terlalu Lama Kita Diam

    analisajatimBy analisajatim01/08/2025Tidak ada komentar4 Mins Read
    Telegram WhatsApp Facebook Twitter

    ‎Lamongan|Analisajatim.id—
    ‎Dalam perbincangan sehari-hari, politik sering kali diasosiasikan dengan kekotoran, tipu daya, dan intrik kekuasaan. Imaji semacam ini membekas kuat dalam benak publik, bahkan menjadi semacam dogma yang tak lagi dipertanyakan. Namun benarkah politik itu inheren kotor? Ataukah persepsi tersebut justru lahir dari ketidakhadiran publik dalam ruang-ruang politik, yang pada akhirnya menciptakan distorsi makna terhadap politik itu sendiri?
    ‎
    ‎Politik, dalam akar katanya berasal dari bahasa Yunani, polis — yang berarti kota atau negara-kota. Dari sinilah muncul kata politikē, yang berarti “urusan kota” atau seni mengelola masyarakat.
    ‎

    Advertisements

    ‎Sesungguhnya, politik adalah instrumen mulia yang bertujuan mengatur kehidupan bersama secara adil, demokratis, dan berkeadaban. Ia adalah ruang deliberatif tempat nilai-nilai publik dinegosiasikan, kepentingan dikompromikan, dan keputusan kolektif diambil. Yang membuatnya tampak tercemar bukanlah esensinya, melainkan praktik yang terjadi ketika kekuasaan dijalankan tanpa kontrol sosial yang memadai—dan lebih parah lagi, ketika rakyat memilih menarik diri dari proses tersebut.
    ‎
    ‎Tokoh seperti Plato dan Aristoteles adalah pionir dalam merumuskan kerangka berpikir politik. Plato dalam The Republic membayangkan sistem pemerintahan ideal yang dijalankan oleh para filsuf, sementara Aristoteles dalam Politics menegaskan bahwa manusia adalah “zoon politikon” — makhluk yang kodratnya adalah hidup berpolitik. Artinya, politik bukanlah alat manipulasi, tetapi wadah bagi manusia untuk mencapai kebaikan bersama (bonum commune).
    ‎
    ‎Politik sebagai Ruang Publik yang Terabaikan
    ‎
    ‎Dalam sistem demokrasi, politik seharusnya menjadi wahana partisipasi aktif warga negara. Akan tetapi, di banyak konteks, demokrasi telah mengalami reduksi menjadi sekadar prosedur elektoral lima tahunan. Di luar momentum pemilu, keterlibatan publik dalam proses politik nyaris nihil. Rakyat menjadi sekadar penonton, sementara panggung politik didominasi elite yang memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi dan informasi.
    ‎
    ‎Kekosongan ini menciptakan situasi yang rentan terhadap disfungsi demokrasi. Di sinilah akar dari stigma “politik kotor” itu bertumbuh. Padahal, jika ditilik secara lebih jernih, yang kita hadapi bukanlah kekotoran politik sebagai sistem, melainkan absennya kontrol warga terhadap mekanisme pengambilan keputusan politik. Dengan kata lain, kita menyaksikan efek dari demokrasi tanpa demos: sistem berjalan, tetapi rakyat menghilang.
    ‎
    ‎Menyalahkan Sistem atau Mendidik Partisipasi?
    ‎
    ‎Alih-alih perpetuasi apatisme, semestinya kita mulai mengadopsi pendekatan yang lebih reflektif. Menyalahkan politik sebagai sesuatu yang kotor adalah bentuk simplifikasi problem. Yang perlu dilakukan bukan menjauhi politik, melainkan mengintervensi politik dengan cara-cara yang etis, kritis, dan partisipatif.
    ‎
    ‎Melek politik dalam konteks ini tidak sebatas memahami proses elektoral atau mengenali aktor-aktor politik, tetapi mencakup kesadaran kritis terhadap bagaimana kekuasaan bekerja, bagaimana kebijakan publik dibentuk, dan bagaimana rakyat dapat memengaruhi arah perubahan. Paulo Freire, dalam Pedagogy of the Oppressed, menyebut ini sebagai bentuk “kesadaran politis” yang memungkinkan masyarakat tak sekadar menjadi objek kebijakan, tetapi subjek yang aktif menentukan nasib kolektifnya.
    ‎
    ‎Anak Muda dan Urgensi Partisipasi Demokratis
    ‎
    ‎Kelompok muda memiliki peran strategis dalam revitalisasi demokrasi. Namun, sayangnya, banyak dari mereka yang justru terjebak dalam sikap sinis terhadap politik. Narasi “semua politisi sama saja” atau “suara kita tidak akan mengubah apa pun” menjadi semacam pembenaran atas sikap pasif dan keterputusan dari ruang publik. Padahal, demokrasi hanya bisa bertahan jika ada keterlibatan terus-menerus dari warganya, termasuk generasi muda yang membawa energi, gagasan baru, dan keberanian moral.
    ‎
    ‎Kita memerlukan generasi baru politisi, aktivis, dan intelektual publik yang bukan hanya ingin duduk di ruang kekuasaan, tetapi juga memahami urgensi tanggung jawab etis terhadap rakyat. Melek politik dalam pengertian ini adalah jalan menuju perbaikan struktur politik itu sendiri. Bukan melalui penolakan total, tetapi melalui partisipasi yang sadar dan terinformasi.
    ‎
    ‎Politik Tak Pernah Netral, Maka Rakyat Tak Boleh Apatis
    ‎
    ‎Dalam konteks relasi kuasa, tidak ada ruang yang benar-benar netral. Ketika rakyat diam, kekuasaan tidak berhenti bekerja—ia justru semakin leluasa menentukan arah kebijakan tanpa pertanggungjawaban publik. Ketika politik dibiarkan hanya menjadi arena transaksi elite, maka nilai-nilai keadilan, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat mudah tergadaikan.
    ‎‎
    ‎Apatisme bukanlah bentuk netralitas; ia adalah bentuk pengunduran diri dari tanggung jawab warga negara. Dengan kata lain, sikap “bukan urusan saya” dalam politik justru memperbesar kemungkinan terjadinya penyimpangan. Karena itu, buta politik bukan hanya sebuah kekeliruan sikap, tetapi juga bentuk pengkhianatan terhadap masa depan demokrasi.
    ‎
    ‎Rekonstruksi Kesadaran Kewargaan
    ‎
    ‎Sudah saatnya kita mendekonstruksi narasi usang bahwa politik adalah kotor dan penuh tipu daya. Narasi tersebut telah melahirkan generasi yang enggan terlibat, padahal keterlibatan itulah yang diperlukan untuk membersihkan dan menata kembali ruang politik kita.
    ‎
    ‎Melek politik bukan sekadar ajakan moral, melainkan kebutuhan mendesak dalam konteks demokrasi yang sehat. Karena sejatinya, politik tidak pernah benar-benar kotor. Ia hanya terlalu lama kita tinggalkan. Dan ketika rakyat memilih diam, kekuasaan berjalan tanpa arah etis.
    ‎
    ‎Jika kita mencintai negara ini, maka keterlibatan dalam politik bukanlah pilihan, melainkan kewajiban.
    ‎


    Editor      :Nur
    ‎Disusun   : Mastono S. Pd
    Published Red

    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    Advertisements
    "Politik Tak Kotor Hanya Terlalu Lama Kita Diam"
    analisajatim
    • Website
    • Facebook
    • X (Twitter)
    • Instagram

    Related Posts

    Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi

    02/08/2025

    Jalan Usaha Tani  Dusun Bajangan Rusak dalam Sebulan, Cuaca Dijadikan Kambing Hitam

    01/08/2025

    Muspika Hadiri Sosialisasi dan Pengukuhan Tim Pengangkatan Perangkat Desa Sumberwudi

    31/07/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Analisa Today
    Birokrasi

    Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi

    By analisajatim02/08/20250

    Lamongan | analisajatim.id –Telah dilaksanakan kegiatan patroli dan himbauan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) untuk…

    Monitoring Program Pemanfaatan Pekarangan Buah (P2B) di Sukorejo Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    02/08/2025

    Patroli Gabungan Polsek dan Koramil Turi Tingkatkan Keamanan Wilayah

    02/08/2025

    Patroli Blue Light Antisipasi 3C dan Arak-Arakan di Wilayah Turi

    02/08/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • Telegram
    • WhatsApp
    Our Picks

    Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi

    02/08/2025

    Monitoring Program Pemanfaatan Pekarangan Buah (P2B) di Sukorejo Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    02/08/2025

    Patroli Gabungan Polsek dan Koramil Turi Tingkatkan Keamanan Wilayah

    02/08/2025

    Patroli Blue Light Antisipasi 3C dan Arak-Arakan di Wilayah Turi

    02/08/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    TENTANG KAMI
    TENTANG KAMI

    Email Us:
    mediaanalisajatim@gmail.com
    Contact: +62 813-5712-2007

    PT. MEDIA ANALISA JATIM
    NOMOR : AHU-057429.AH.01.30.Tahun 2023

    Analisa Today
    • Sinergi TNI-Polri dan Warga dalam Patroli Kamtibmas di Kecamatan Turi 02/08/2025
    • Monitoring Program Pemanfaatan Pekarangan Buah (P2B) di Sukorejo Dukung Ketahanan Pangan Nasional 02/08/2025
    • Patroli Gabungan Polsek dan Koramil Turi Tingkatkan Keamanan Wilayah 02/08/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    • Opini
    • Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    © PT. Media Analisa Jatim - Analisajatim.id

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.