Lamongan | Analisajatim.id, – Guna mengantisipasi potensi bencana banjir di wilayah hukumnya, Polsek Karanggeneng melaksanakan kegiatan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo pada Kamis malam, 19 Juni 2025, mulai pukul 20.15 WIB hingga selesai.
Kegiatan pemantauan dilakukan di Jembatan Karanggeneng, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Dua personel Polsek Karanggeneng, yakni Aipda Nur Said dan Aipda Sugeng P., ditugaskan secara langsung untuk memantau kondisi permukaan air Bengawan Solo secara visual dan mencatat hasil pengamatan.
Berdasarkan data lapangan, ketinggian air tercatat sebesar 1,58 meter, yang masih berada dalam kategori normal. Namun, kondisi air tampak keruh, diduga akibat aliran dari hulu yang membawa material sedimen. Warna air yang keruh ini turut menjadi indikator awal terhadap potensi perubahan kualitas air serta dampaknya terhadap lingkungan bantaran sungai.
Dalam pelaksanaan tugasnya, petugas juga menjalin koordinasi aktif dengan Balai Pengamatan Bengawan Solo (BPBS) untuk memperoleh data tambahan terkait debit air, kecepatan aliran, dan prediksi dinamika perubahan air dalam beberapa waktu ke depan. Kolaborasi ini penting guna menyusun langkah antisipatif jika terjadi peningkatan debit air secara tiba-tiba.
> “Pemantauan ini merupakan bagian dari upaya deteksi dini potensi banjir. Kami juga ingin memastikan masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai mendapatkan informasi terkini dan akurat,” ujar Aipda Nur Said.
Pemantauan rutin ketinggian air Bengawan Solo, terutama pada musim penghujan, telah menjadi prosedur standar Polsek Karanggeneng dalam mendukung ketahanan wilayah terhadap bencana alam. Dengan adanya pengawasan intensif ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana.
Selain itu, data yang dikumpulkan juga sangat bermanfaat dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air dan kebijakan mitigasi risiko bencana di wilayah Kabupaten Lamongan.
Editor: Nur
Published by: Red



