Lamongan | analisajatim.id – Dalam upaya mengantisipasi potensi bencana banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo, Polsek Karanggeneng melaksanakan kegiatan pemantauan debit air pada Minggu, 27 Juli 2025.
Pemantauan dilakukan di Jembatan Karanggeneng, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, oleh dua anggota kepolisian, yaitu Aipda Sugeng dan Briptu Riza.
Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif yang dilakukan secara rutin untuk mendeteksi dini kemungkinan terjadinya banjir di wilayah rawan, khususnya di sepanjang aliran Bengawan Solo.
Berdasarkan hasil pengamatan visual, ketinggian air tercatat berada pada angka 1,33 meter, yang masih tergolong dalam batas aman dan tidak menunjukkan indikasi potensi banjir. Meskipun begitu, kondisi air terpantau keruh, yang diperkirakan akibat material sedimen yang terbawa dari hulu, terutama setelah hujan deras.
Selain pengamatan langsung di lapangan, Aipda Sugeng dan Briptu Riza juga menjalin koordinasi aktif dengan Balai Pengamatan Bengawan Solo (BPBS). Koordinasi ini bertujuan untuk mendapatkan data prediktif dan analisis mendalam terkait fluktuasi debit air, serta langkah-langkah mitigasi yang harus disiapkan jika terjadi peningkatan debit yang signifikan.
> “Koordinasi dengan BPBS sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan cepat jika kondisi sungai mengalami perubahan mendadak,” ujar Aipda Sugeng saat ditemui di lokasi pemantauan.

Sinergi antara kepolisian dan BPBS menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi seperti banjir. Dengan pemantauan berkala dan komunikasi yang intensif, diharapkan dampak negatif dari potensi banjir dapat ditekan semaksimal mungkin, sehingga masyarakat di sekitar aliran Bengawan Solo tetap merasa aman.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polsek Karanggeneng dalam menjaga keselamatan warga dan mendukung program mitigasi bencana di wilayah hukumnya.
Editor: Nur
Published by: Red



