Ngawi|Analisajatim.id, – Sebuah sekolah yang terletak di Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang bersih, nyaman, dan ramah.
Sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Ngawi ini, meskipun berada di wilayah pedesaan, menunjukkan tata kelola yang luar biasa dan patut diacungi jempol.
Kebersihan lingkungan sekolah sangat terjaga, tanpa ada sampah yang berserakan di halaman maupun di sekitar lingkungan sekolah. Rabu (14/05/2025)
Berbagai tanaman hias dan buah-buahan tumbuh subur dan terawat dengan baik, menciptakan suasana hijau yang menyejukkan mata.

Keindahan lingkungan sekolah semakin lengkap dengan adanya gazebo dan taman-taman kecil yang tertata rapi.
Gedung sekolah, pagar, dan gapura pintu gerbang yang dicat secara berkala menunjukkan komitmen sekolah dalam menjaga keindahan dan kenyamanan lingkungan.
Halaman sekolah yang luas juga dimanfaatkan sebagai tempat berdirinya musholla yang menjadi pusat kegiatan ibadah berjamaah.
Keberadaan musholla ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai religius di lingkungan sekolah, tetapi juga mencerminkan modernitas MIN 11 Ngawi dalam memadukan pendidikan agama dan umum.
Kepala Madrasah, Subari, S.Pd.I., menunjukkan keramahan dan kesigapan dalam menyambut setiap tamu yang datang.
Beliau selalu siap melayani kebutuhan tamu dengan ramah dan penuh perhatian, menawarkan minuman, dan menanyakan keperluan tamu dengan santun.
Sikap ramah dan terbuka ini sejalan dengan prinsip transparansi yang diterapkan di MIN 11 Ngawi, terbukti dengan pemasangan informasi penggunaan dana BOS yang terpasang jelas di dinding depan sekolah.
Bapak Subari, yang akan memasuki masa purna tugas dalam dua tahun mendatang, pada awalnya enggan hasil kerjanya dipublikasikan karena khawatir dianggap pencitraan.
Namun, beliau akhirnya bersedia berbagi kiat-kiat suksesnya dalam memimpin MIN 11 Ngawi.
“Saya selaku pimpinan sekolah selalu memberikan contoh langsung dalam menjaga kebersihan. Saya ikut menyapu, memungut sampah, mengecat pagar, menanam tanaman hias dan pohon buah.
Bahkan di hari libur atau sore hari setelah jam sekolah, saya sering datang ke sekolah untuk mengecek kondisi lingkungan, karena kebetulan rumah saya dekat dengan sekolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa MIN 11 Ngawi telah meraih predikat Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten dan akan maju ke tingkat provinsi.
Prestasi membanggakan lainnya juga diraih oleh siswa-siswi MIN 11 Ngawi dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat Kabupaten Ngawi tahun 2025.
Talita Zahrani Eka Aulia berhasil meraih juara 1 tenis meja putri, sementara Muhamad Habibi menjadi juara 1 catur putra.
MIN 11 Ngawi berhasil menduduki peringkat ke-11 dari 127 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) dalam perolehan medali, serta meraih juara umum ke-3 dalam Porseni tingkat Kabupaten Ngawi.
Prestasi ini tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh warga sekolah.
Meskipun telah meraih berbagai prestasi, MIN 11 Ngawi masih menghadapi beberapa kendala.
Salah satu kendala utama adalah kondisi gedung sekolah yang terbagi menjadi dua lokasi dengan jarak sekitar 300 meter, dipisahkan oleh area persawahan dan saluran irigasi.
Tiga ruang kelas berada di lokasi bawah, sementara tiga ruang kelas lainnya berada di lokasi atas. Kondisi ini menyulitkan para guru yang harus bolak-balik mengajar di kedua lokasi, terutama saat musim hujan.
Jalan tanah yang menghubungkan kedua lokasi menjadi licin dan becek, sehingga menyulitkan mobilitas guru.
Selain itu, jarak yang jauh antara ruang kelas dan kantor juga menyulitkan guru untuk beristirahat atau sekedar mengambil minum.
Keluarga besar MIN 11 Ngawi berharap ada solusi segera untuk mengatasi kendala ini. Bapak Subari juga menambahkan bahwa lahan sekolah sebenarnya masih cukup luas jika ingin membangun gedung baru yang dapat menampung seluruh ruang kelas dalam satu lokasi.
Dengan demikian, proses belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Pihak sekolah berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan bantuan untuk mewujudkan harapan tersebut.
Dengan adanya gedung sekolah yang representatif dan terintegrasi, diharapkan MIN 11 Ngawi dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan mencetak generasi penerus bangsa yang berprestasi.
Editor ; Budi
Published : Red



