Tuban|Analisajatim.id- Tak hanya proyek rehabilitasi saluran air di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban saja yang mengalami kerusakan, proyek serupa yang berada di Dusun Ngampon, Desa Jati, Kecamatan Soko, Tuban juga mengalami nasib sama.
Proyek yang didanai APBD Tuban 2024 senilai Rp2,3 miliar tersebut, juga ikut ambrol diterjang derasnya air.
Bersumber dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Tuban, proyek tersebut dikerjakan oleh CV Santara Indotama asal Desa Ngablak, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro dengan nilai anggaran sebesar Rp2.339.192.080. Adapun ruang lingkup proyek tersebut merupakan pengerjaan pemasangan beton dan L-shape sepanjang 1.490 meter, bangunan sadap bendungan sebanyak lima buah, bendungan dan pintu air sebanyak satu buah, serta mistar ukur sebanyak enam buah.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Minggu (16/2/2025), pekerjaan yang digarap dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Tuban tahun 2024 ini, terlihat seperti masih belum selesai sepenuhnya. Dikarenakan tak terlihat adanya sisa bangunan penghubung di sekitar lokasi yang berdekatan dengan bendungan, dan sekitar sawah milik warga.
Sejumlah petani setempat yang kalau itu sedang menanam kacang mengatakan, pengerjaan proyek tersebut sudah dimulai sejak lama. Para petani tak tahu kapan proyek tersebut mulai dikerjakan. Menurut penilaian mereka kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki.
“Kemungkinan marine ulan rolasan tapi yo ga ngerti, Mas, kok wes bujat (Kemungkinan selesainya sekitar bulan 12 tapi ya ngga tau kok sudah rusak),” ungkap para petani dalam Bahasa Jawa.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR-PRKP) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA), Ichwan Sulistyo mengatakan, proses pengerjaan proyek tersebut sudah selesai sepenuhnya, dan sesuai dengan kontrak yang ada.
Menurutnya, rusaknya proyek tersebut di beberapa titik disinyalir akibat faktor cuaca seperti halnya peristiwa ambruknya L-guter yang ada di proyek rehabilitasi saluran Desa Maibit pada Kamis (13/2/2025) lalu.
“Proyek itu memang sudah selesai, Mas, tetapi memang ada beberapa titik yang rusak karena faktor alam seperti yang kemarin ambruk di Maibit,” kata Ichwan saat ditemui di kantornya, Senin (17/2/2025).
Saat disinggung tak adanya sisa beton ataupun L-shape penghubung saluran tersebut dari dekat bendungan ke saluran yang berdekatan dengan sawah milik warga, Ichwan menyatakan, jika hal tersebut bukanlah lingkup pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.
“Nanti coba saya cek ke lapangan lagi ya terkait hal tersebut,” ujarnya.
Ia katakan, beberapa proyek pembangunan rehabilitasi saluran air yang sama-sama didanai oleh APBD dari Bumi Ranggalawe 2024, masih ada dua titik yang belum rampung hingga saat ini. Belum rampungnya proyek tersebut juga disebabkan oleh faktor alam.
“Di Kecamatan Tambakboyo dan di Kecamatan Kerek saat ini juga ada yang belum selesai, Mas,” pungkasnya.
Sayangnya Ronggo.id belum bisa meminta keterangan dari pihak CV Santara Indotama. Berbagai upaya untuk melakukan konfirmasi belum berhasil, identitas perusahaan konstruksi tersebut beralamat di wilayah Kabupaten Bojonegoro. (Nur)



