LAMONGAN | Analisajatim.id – Menjadi momen bersejarah bagi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Ranting Babat. Tasyakuran pengesahan warga baru yang digelar di Desa Kuripan tersebut menandai berakhirnya perjalanan panjang para calon warga dalam menempuh gemblengan fisik, mental, dan spiritual. Jumat, (15 Agustus 2025)
Acara yang dimulai pukul 19.22 WIB ini berlangsung khidmat namun penuh kegembiraan. Hadir para sesepuh, pelatih, dan pengurus Dewan SH Terate Cabang Lamongan, di antaranya Ketua Ranting Babat Kangmas Anam, Pelatih Utama Kangmas Rozikin, Ketua SH Terate Ranting Babat Ibnu Afan Susanto, Ketua Ranting Modo Kangmas Tajab, Kangmas Eko dari Kedungpring, dan Ketua Ranting Boerno Bojonegoro Kangmas Anul. Kehadiran tokoh-tokoh ini menjadi bukti kokohnya ikatan persaudaraan dalam tubuh SH Terate.


Bagi warga baru, tasyakuran ini adalah puncak dari proses latihan yang penuh disiplin dan tantangan. Mereka resmi disahkan menjadi bagian dari keluarga besar PSHT, menerima pengakuan atas dedikasi, ketekunan, dan komitmen mereka dalam mempelajari serta mengamalkan ajaran luhur perguruan.
Kehangatan dan rasa kekeluargaan terasa kental sepanjang acara, menjadi simbol eratnya ikatan batin antarwarga. Tidak hanya sekadar seremoni, momen ini juga menjadi ajang memperkuat rasa kebersamaan, solidaritas, dan semangat gotong royong.
Dalam kesempatan itu, Kangmas M. Roziqin memberikan pesan penuh hikmah agar warga baru senantiasa menjaga nilai-nilai luhur PSHT: kejujuran, kerendahan hati, dan disiplin.
“Rendahkanlah dirimu serendah-rendahnya agar muncul keyakinan yang kuat dalam diri,” ujarnya.




Menurutnya, kerendahan hati adalah kekuatan sejati yang membuat seseorang terbuka untuk belajar, menghargai perbedaan, dan menjauh dari kesombongan.
Kangmas Rozikin juga menekankan prinsip “asa, asih, asuh” sebagai pondasi kokoh persaudaraan. Ia berpesan agar warga selalu saling mendukung, mengasihi, dan melindungi. Tidak lupa, ia mengingatkan pentingnya menghormati pelatih. “Ojo dadi warga lali matur suwun e nang pelatih mu,” tegasnya.
Selain itu, sikap tawaduk kepada orang tua juga menjadi pesan utama. “Tawaduk o karo seng tuwo,” tuturnya. Orang tua, menurutnya, adalah pahlawan sejati yang jasanya tak ternilai. Menghormati dan membalas budi baik mereka adalah bagian dari pengamalan ajaran luhur SH Terate.
Kangmas Rozikin menegaskan bahwa SH Terate bukan sekadar perguruan silat, melainkan wadah pembentukan karakter berbudi luhur dan berakhlak mulia. Nilai-nilai disiplin, persaudaraan, dan kerendahan hati diharapkan dapat menjadi pedoman hidup para warga baru untuk bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Acara tasyakuran ditutup dengan doa bersama dan jamuan makan malam, yang semakin mempererat tali silaturahmi antarwarga. Malam itu, Desa Kuripan menjadi saksi lahirnya generasi baru SH Terate yang siap menjaga, mengamalkan, dan mewariskan ajaran luhur perguruan kepada generasi berikutnya.
Editor : Nur
Published : Red



