Lamongan | Analisajatim.id, – Kabar menggebrak untuk 30 ribu petambak Lamongan! Kabupaten Lamongan resmi jadi Pilot project pertama nasional, simulasi penebusan pupuk bersubsidi sektor perikanan, aktualisasi Perpres No. 6 Tahun 2025 dan Permen KP No. 22 Tahun 2025. Subsidi ini akan diberlakukan serentak mulai Januari 2026, akhir penantian panjang petambak setelah subsidi sempat terhenti.
Pemerintah pusat siapkan 295 ribu ton pupuk bersubsidi, khusus perikanan untuk dorong produksi pangan nasional. Simulasi di UD Tani Jaya, Desa Sukorejo, Kecamatan Turi, Minggu (21/12), jadi bukti akurasi penyaluran plus penerapan teknologi digital mutakhir.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes) tegas komitmen penuh: “Pemkab sangat mendukung subsidi ini. Dulu penghentian subsidi berdampak buruk pada produktivitas. Pupuk kunci suburkan tanah tambak, tingkatkan panen, dan sejahterakan petambak!”
Saat ini, 23 ribu petambak sudah terdata di e-Rencana Sistem Pertanian (e-RPSP). Dari total sekitar 30 ribu, Pak Yes minta Dinas Perikanan dan Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) gencar kolaborasi tingkatkan pendataan – ini penentu alokasi pupuk!

Dirjen Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, yang hadir langsung: “Petambak tak perlu khawatir akses digital. PPL, Dinas, dan pemda siap dampingi sukseskan program. Simulasi ini pastikan penyaluran tepat sasaran!”
Dengan potensi tambak air payau terbesar di Jatim, Lamongan siap jadi lokomotif produksi perikanan nasional. Subsidi pupuk ini bakal gebrak hasil panen udang, bandeng, dan ikan lainnya – kesejahteraan petambak melonjak!
Reporter: Analisa | Editor: Nur

















