LAMONGAN | Analisajatim.id — Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Lamongan kembali menorehkan sejarah penting. Di bawah kepemimpinan Ketua Cabang Harto, S.Pd., M.M., organisasi pencak silat ini meresmikan sebuah monumen bersejarah yang menjadi simbol perjuangan, dedikasi, serta inovasi warga SH Terate Lamongan.
Monumen yang berdiri megah tersebut bukan sekadar Tugu peringatan, tetapi menjadi saksi bisu perjalanan panjang SH Terate Lamongan dalam menanamkan nilai-nilai persaudaraan, sportivitas, dan pembentukan karakter di tengah masyarakat. Setiap ukiran dan goresan tinta emas pada monumen itu mencatat peristiwa penting dan nama-nama tokoh berjasa yang ikut menggerakkan roda organisasi.
> “Ucapan terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada seluruh warga SH Terate dan para Ketua Ranting yang telah memberikan dukungan luar biasa terhadap berbagai program dan kegiatan,” ujar Kangmas Harto, S.Pd., M.M., dalam sambutannya.
Dorong Kegiatan Sosial dan Kemandirian Organisasi
Salah satu program yang mendapat apresiasi masyarakat adalah turnamen bola voli SH Terate yang sukses digelar beberapa waktu lalu. Menurut Harto, S.Pd., M.M., kegiatan serupa akan terus dikembangkan dengan menanamkan prinsip kemandirian dalam pelaksanaannya.
> “Ke depan, kami akan berupaya agar setiap kegiatan dapat berjalan secara mandiri tanpa bergantung pada sumber dana eksternal. Ini bagian dari komitmen kami menumbuhkan semangat gotong royong dan kemandirian organisasi,” tegasnya.
Pelestarian Seni dan Pengembangan SH Terate
Selain bidang olahraga, SH Terate Lamongan juga fokus pada pelestarian seni pencak silat Cantrati — salah satu warisan budaya yang sarat makna filosofi.
> “Sering dikatakan tekniknya rumit, tapi justru di situlah keindahannya. Seni bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga ketahanan mental dan kehalusan rasa,” tutur Harto.
Ia menegaskan, seni bela diri tersebut merupakan wujud ekspresi budaya dan daya cipta generasi muda yang harus terus dijaga keberlanjutannya.
Dukung UMKM dan Kegiatan Ranting
Dalam membangun kemandirian ekonomi, SH Terate Lamongan turut mendorong pengembangan kegiatan sosial dan UMKM di tingkat ranting. Dukungan ini diwujudkan melalui program kewirausahaan dan partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, termasuk pada momentum peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
> “Alhamdulillah, dukungan dari seluruh Ketua Ranting luar biasa. Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong di tubuh SH Terate masih sangat kuat,” ujar Harto
Persiapan Kenaikan Tingkat dan Regenerasi
Kangmas Harto, S.Pd., M.M., juga menegaskan pentingnya persiapan kenaikan tingkat dari sabuk hijau ke putih yang dijadwalkan berlangsung pada November 2025 mendatang. Selain itu, pihaknya juga mulai menyiapkan agenda besar pengesahan warga baru pada bulan Muharam 1447 H atau Juni 2026 mendatang.
> “Penetapan batas usia — 16 tahun untuk putra dan 15 tahun untuk putri — bukan sekadar aturan administratif, tetapi bagian dari pembinaan agar peserta memiliki kesiapan fisik dan mental yang matang. Kami ingin seluruh kegiatan berjalan aman, tertib, dan berkualitas,” jelasnya.
Monumen Sebagai Warisan Perjuangan
Menutup arahannya, Kangmas Harto, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa monumen yang dibangun bukan hanya simbol kebanggaan, melainkan warisan sejarah yang mencerminkan nilai perjuangan, loyalitas, dan pengabdian warga SH Terate Lamongan.
> “Monumen ini menjadi tanda bahwa perjuangan dan pengabdian tidak pernah berhenti. Ia terus ditulis dengan tinta emas dalam sejarah kita bersama,” pungkasnya.
Reporter: Analisa
Editor: Nur
Sumber: SH Terate Cabang Lamongan

















