Lamongan|Analisajatim.id, – Ujian Tahfidz Al-Qur’an dalam rangka mendukung Gerakan Lamongan Menghafal Al-Qur’an (GLMQ) telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lamongan untuk tahun ajaran 2024/2025.
Sebanyak 446 siswa berpartisipasi dalam ujian ini, yang diuji oleh 22 tim penguji dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lamongan.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Lamongan, Sujarno, S.Pd., M.Pd., Ketua LPTQ Kabupaten Lamongan, Ustadz Hassadhim, beserta 22 tim penguji.

Guru pembimbing tahfidz dan 446 siswa-siswi peserta ujian juga turut hadir dalam kegiatan yang berlangsung khidmat ini.
Kepala Sekolah SMPN 2 Lamongan, Sujarno, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa ujian tahfidz ini merupakan bagian dari program GLMQ yang diikuti oleh 446 peserta dan diuji oleh 22 tim penguji dari LPTQ Kabupaten Lamongan.
Program ini bertujuan untuk membentengi anak didik dari pengaruh negatif penggunaan gadget, khususnya smartphone Android, yang seringkali mengurangi minat mereka untuk mengaji.

“Program ini merupakan langkah positif yang kami mulai sejak awal tahun pelajaran. Melalui kegiatan praktis ini, siswa-siswi diharapkan dapat lebih mendalami Al-Qur’an dengan cara menghafal ayat-ayatnya dan kemudian diujikan,” ungkap Sujarno.
SMPN 2 Lamongan berupaya mengimplementasikan langkah-langkah dan manajemen yang baik di sekolah agar siswa-siswi memiliki waktu khusus untuk belajar mengaji di sekolah, di samping pembelajaran akademik sesuai prosedur yang telah ditentukan.
“Kami juga menyediakan kelas unggulan bagi siswa-siswi yang memiliki talenta atau kemampuan lebih untuk mendukung dan menggali potensi mereka secara optimal,” tambah Sujarno.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, baik dalam pembelajaran akademik maupun non-akademik, para guru di SMPN 2 Lamongan telah dibekali dengan metode khusus dan arahan dalam penerapan pembelajaran.

Mereka diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan siswa-siswi secara efektif.
“Harapan kami, dengan adanya Ujian Tahfidz dalam rangka GLMQ ini, siswa-siswi SMP Negeri 2 Lamongan dapat lebih aktif dalam kegiatan keagamaan dan terpacu untuk lebih bermanfaat di era digitalisasi ini,” ujar Sujarno.
Tim penguji dari LPTQ Kabupaten Lamongan telah menyesuaikan jadwal ujian dengan jadwal sekolah agar tidak terjadi bentrok, terutama dengan kegiatan kenaikan kelas.
Hal ini dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan ujian dan mempercepat penerbitan sertifikat. Sertifikat ini diharapkan dapat menjadi penunjang prestasi siswa-siswi yang akan mendaftar ke SMA favorit mereka.

Lebih lanjut, Sujarno menjelaskan bahwa program GLMQ ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk menciptakan generasi muda yang Qur’ani.
Dengan menghafal Al-Qur’an, diharapkan siswa-siswi dapat menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri mereka dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an siswa-siswi.
Ustadz Hassadhim, Ketua LPTQ Kabupaten Lamongan, mengapresiasi pelaksanaan ujian tahfidz di SMPN 2 Lamongan.

Beliau berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Lamongan.
“Dengan semakin banyaknya generasi muda yang menghafal Al-Qur’an, diharapkan Kabupaten Lamongan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan pendidikan Al-Qur’an,” ujarnya.
Pelaksanaan ujian tahfidz ini berjalan lancar dan tertib. Para siswa-siswi tampak antusias dan semangat dalam mengikuti ujian.
Semoga program GLMQ ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa-siswi SMP Negeri 2 Lamongan dan masyarakat Kabupaten Lamongan pada umumnya.
Editor : HMS / ER
Published : Red



