LAMONGAN | Analisajatim.id,- Sohei Wada berkunjung ke Lamongan bersama dengan Koji Ueda, Direktur Sprix perwakilan Indonesia.
Koji Ueda memberi pembekalan teknis bagi guru-guru SD agar mereka bisa mengajari siswa menggunakan aplikasi Sprix Learning. Aplikasi ini adalah aplikasi pelatihan belajar matematika online secara mandiri yang diberikan oleh Sprix secara gratis dalam 3 bulan ke depan.
Seluruh siswa kelas 5-6 SD dan 7-9 SMP akan bisa menikmati pembelajaran Sprix Learning melalui HP, Tablet, Laptop, dan PC di kantor. Ini adalah bagian tindak lanjut kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dengan perusahaan Jepang yang sudah tersebar aplikasinya di 45 negara di dunia.
Setelah presentasi Koji Ueda selesai, Sohei Wada menyampaikan rasa senangnya pada masyarakat Lamongan yang lebih bersih daripada di kota Tangerang Selatan di mana ia selama 2 tahun ini bekerja untuk JICA dalam pendidikan lingkungan hidup. Ia akan kembali ke Jepang karena mau habis kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan Tangsel.
Ia pergi ke Lamongan dan bertemu dengan Chusnu Yuli Setyo, Sekretaris Dinas Pendidikan, untuk menjajagi kemungkinan kerja sama JICA dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan.
Chusnu Yuli Setyo merasa senang kalau Lamongan bisa kerjasama dengan JICA untuk mendapatkan guru seperti Sohei Wada yang bisa mengajar lingkungan hidup.
Dalam materinya, Sohei menjelaskan bagaimana cara memilah sampah mulai dari rumah, dari sekolah, dan dari kantor. Masalah yang ada adalah tidak cukupnya tempat sampah.
Sohei ingin berbagi pengalaman dan belajar untuk membuat kompos dengan sekolah dan masyarakat di Lamongan sebelum ia kembali ke Jepang pada bulan Desember nanti.
Koji Ueda dan Sohei Wada akan membantu agar Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan bisa bekerjasama dengan JICA dan mendapatkan guru atau volunteer seperti Sohei Wada untuk mengajar lingkungan hidup dan pengolahan sampah ala Jepang.
Editor : Nur