Ngawi, Analisajatim.id,- Hari ulang tahun ( HUT ) kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79 ini, merupakan perayaan atas kemerdekaan dari belenggu penjajah asing, tak heran untuk mengenang jasa para pahlawan, berbagai kegiatan disaentero Nusantara diselenggarakan, baik, instansi pemerintah, swasta, kelompok masyakat, bahkan pribadi, hal paling sederhana berbentuk pemasangan bendera merah putih disetiap rumah
Seperti halnya daerah lain, pemerintah kecamatan Kedunggalar , kabupaten Ngawi, Jawa – timur, pada HUT RI ini, sederet kegiatan dilakukan, seperti kegiatan Pramuka, pentas seni orkes dangdut, dan acara yang paling dinanti adalah pawai budaya atau karnaval.
Namun ada yang mengeluh terkait tarikan untuk event setiap tahunan tersebut , adapun keluhan datang dari kepala sekolah SMAN 1 Kedunggalar Didik Anang Sunarta, ” kuno narik penak ( sana narik enak ), la kita ini, masih harus membiayai karnaval juga, iya tiap golongan pegawai negeri bervariasi tergantung golongannya, mulai Rp.120.000 sampai Rp.150.000 per orang, belum yang lainya, coba tanya Kono ,” terang didik pada awak media, Rabu 31/7/24.
Ditambahkan oleh Didik yang berasal dari Caruban Madiun itu, bahwa setiap tahunnya tidak ada pelaporan keuangan pada peserta maupun masyarakat, ” harusnya dilaporkan rinci, berapa perolehannya, berapa pengeluarannya, untuk apa saja, jadi bisa jelas dan transparant, ” katanya
Menanggapi keluhan atau komplain itu, camat Kedunggalar, Nuryadi M Arifin, dengan tersenyum menyampaikan bahwa iuran itu sudah kesepakatan bersama, ” ohh.. ada laporanya, kan ada resepsi, ada sungsuman,disitu dilaporkan, Beliau berkata seperti itu mungkin, mungkin loh ya, sedang tidak fit pikiranya,” terang mantan pejabat dinas pendidikan kabupaten Ngawi ini diruang kerjanya Rabu 14/8/24.
” Sebagai pemangku wilayah, saya tidak apa – apa dikritik, ibarat, kita ini tempat sampah buat membuang kotoran, biasa pro dan kontra,lagian tiap acara perencanaan dan pelaporan beliau juga tidak hadir, ” ungkap camat yang diamini oleh sekcam Kedunggalar. ( Tim ).