Lamongan | Analisajatim.id, – Bom waktu! Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang jadi penyelamat gizi anak bangsa, kini ambruk di Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Warukulon resmi tutup dapur sejak sepekan lalu – siswa SD hingga SMP di Desa Warukulon, Plososetro, Kesambi, Paji, dan sekitarnya terpaksa balik ke bekal rumah atau jajanan kantin!
Kondisi memilukan ini sudah berlangsung tujuh hari penuh. “Sudah tujuh hari memang tidak ada kiriman MBG. Siswa-siswi sekarang harus membawa bekal sendiri dari rumah,” keluh warga berinisial MJ pada Kamis (18/12/2025).
Bagi orang tua, ini pukulan telak! Kocek jebol lebih dalam untuk uang saku tambahan. Anak-anak yang biasa dapat makan bergizi gratis kini harus puas dengan bekal seadanya atau beli jajanan – gizi anak bangsa terancam!
Perwakilan Yayasan SPPG, Kokoh, blak-blakan: Keputusan tutup dapur adalah langkah terpaksa karena biaya operasional harian membengkak gila-gilaan, sementara anggaran dari pemerintah pusat belum juga turun. “Operasional memang tidak bisa berjalan jika dana belum cair,” tegasnya.
Akibatnya fatal: 47 karyawan dapur dirumahkan sementara – nasib mereka menggantung tanpa kepastian!
Pihak pengelola sedang gencar komunikasi dengan pusat untuk percepatan dana. Plus, proses pergantian Ketua Dapur SPPG sedang berjalan untuk penyegaran manajemen.
“Kami sangat berharap dana dari pemerintah pusat segera cair agar pelayanan MBG kembali berjalan lancar dan para karyawan bisa bekerja kembali,” harap Kokoh.
Masyarakat dan sekolah kini berteriak minta solusi cepat! Program strategis ini jangan sampai terbengkalai – gizi generasi penerus bangsa di ujung tanduk! Pemerintah pusat, dengar jeritan Lamongan ini!
Reporter: Analisa
Editor: Nur

















