LAMONGAN | analisajatim.id – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pengumpan Regional Lamongan memastikan akan merealisasikan tuntutan utama nelayan Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, terkait penyediaan jalur keluar-masuk perahu yang permanen dan aman dalam proyek pembangunan Pelabuhan Brondong.
Kepastian ini disampaikan menyusul aksi penyampaian aspirasi para nelayan yang mengkhawatirkan terganggunya akses ke laut selama proses pembangunan berlangsung.

Jalur permanen dianggap vital karena tidak hanya digunakan untuk melaut, tetapi juga untuk bongkar muat hasil tangkapan dan menjaga keselamatan saat berlayar, terutama di kondisi cuaca buruk.
Ketua Warga Nelayan Sedayu Lawas, M. Ali Fauzi, menyatakan jalur tersebut menjadi penopang utama aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.
“Jalur ini harus bisa diandalkan, baik saat ombak besar maupun musim paceklik. Ini penting untuk keberlangsungan hidup kami dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya usai audiensi dengan perwakilan UPT, Rabu (13/8/2025).
Dalam penyampaian aspirasi, para nelayan didampingi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Sekretaris DPC HNSI Lamongan, Ma’mun Murod, menegaskan pentingnya dialog konstruktif antara nelayan dan pemerintah agar tercapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Kepala UPT Pengumpan Regional Lamongan, Heri Yulianto, S.T., S.MI, memastikan tuntutan nelayan telah diakomodir.
“Proses perencanaan dan perhitungan teknis sedang berjalan. Kami berkomitmen merealisasikannya secepat mungkin, dengan tetap memperhatikan keselamatan dan kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Para nelayan berharap realisasi jalur permanen segera terwujud agar mereka dapat kembali beraktivitas melaut secara normal tanpa terganggu pembangunan pelabuhan, serta meminta agar mereka terus dilibatkan dalam proses pembangunan guna memastikan kebutuhan masyarakat pesisir terakomodasi dengan baik.
Editor : Nur.
Published : Red



