Ngawi, Analisajatim.id,-kejanggalan demi kejanggalan penggunaan Anggaran APBD di Badan penanggulangan bencana Daerah kabupaten Ngawi jawa-timur dipertanyakan, hal ini dikarenakan hal aneh atau agak janggal yang ditampilkan dalam pelaksanaanya.
Setelah diberitakan BPDB diduga sewa gudang bodong, kini muncul anggaran mencurigakan terkait belanja jasa konsultasi penyusunan dokumen kebencanaan sebesar 100 juta Rupiah yang dianggarkan hampir setiap tahunya. Dimana penyusunan dokumen tersebut bekerja sama dengan sebuah universitas di daerah Jawa- tengah.
” Patut kita pertanyakan yang pertama kenapa tiap tahunya hampir sama pendanaanya, yang kedua kenapa lebih murah dari kabupaten tetangga, yang ketiga kami tidak berharap ini merupakan kopi paste saja dengan merubah ubah sedikit, ke empat kalau dilaksanakan betul kok bisa terlaksana, apa benar penyusunan ini dibuat mulai dari nol persen lapangan, disurvei, diukur, difoto dari TKP, dan apakah ini benar tim berlegalitas formal dari kampus tersebut, atau dalam tanda kutip oknum kampus?, ” ungkap Kuncoro.
Prilia Yuda putra kepala BPBD Ngawi ketika ditemui diruang kerjanya Senin,29/1/24, tidak banyak memberikan jawaban, sepintas diperoleh keterangan kalau program tersebut cuma meneruskan program yang lama, namun staf nya Kabid keuangan ketika mendampingi Yudha herlambang, banyak memberikan argumen, bahwa semua sudah melewati prosedur yang ada, baik MOU dan PKS nya,” saya berani ngomong karena saya tahu persis perjalananya, cuma memang dipesan sama pihak kampus jangan bilang kedaerah lain kalau berbiaya murah,ini karena sudah menjalin kerja- sama lama, ” tambah Herlambang sambil mengirimkan hasil atau file dokumen kebencanaan lewat Wa Hp. ( Budi )